Jenis Kegiatan Belajar Mengajar
1. Persiapan 1. Menentukan dan menjelaskan masalah (metode ceramah). 2. Menyediakan alat/buku-buku yang relevan dengan masalah tersebut. 2. Pelaksanaan 3. Siswa mengadakan identifikasi masalah. 4. Merumuskan hipotesis atau jawaban sementara dalam memecahkan masalah tersebut. 5. Mengumpulkan data atau keterangan yang relevan dengan masalah. 6. Menguji hipotesis (siswa berusaha memecahkan masalah yang dihadapinya dengan data yang ada). 3. Evaluasi/tindak lanjut 7. Membuat kesimpulan pemecahan masalah. 8. Memberi tugas kepada siswa untuk mencatat hasil pemecahan masalah (metode tugas). 6. Metode Ceramah, Demonstrasi dan Latihan[9]
No.
Langkah
Jenis Kegiatan Belajar Mengajar
1. Persiapan 1. Menyediakan peralatan yang diperlukan. 2. Menciptakan kondisi anak untuk belajar. 2. Pelaksanaan 3. Memberikan pengertian/penjelasan sebelum latihan dimulai (metode ceramah). 4. Demonstrasikan proses atau prosedur itu oleh guru dan siswa mengamatinya. 3. Evaluasi/tindak lanjut 5. Siswa diberi kesempatan mengadakan latihan (metode latihan). 6. Siswa membuat kesimpulan dari latihan yang ia lakukan. 7. Guru bertanya kepada siswa. KEBERHASILAN BELAJAR MENGAJAR Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil, setiap guru memiliki pandangan masing-masing. Namun untuk menyamakan persepsi sebaiknya kita berpedoman pada kurikulum yang berlaku saat ini yang telah disempurnakan, antara lain bahwa suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila tujuan instruksional khusus (TIK) tercapai. Untuk mengetahui tercapai tidaknya TIK, guru perlu mengadakan tes formatif setiap selesai menyajikan satu bahasan kepada siswa. Penilaian formatif ini untuk mengetahui sejauh mana siswa telah menguasai tujuan instruksional khusus (TIK) yang ingin dicapai. Fungsi penilaian ini adalah untuk memberikan umpan balik kepada guru dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar dan melaksanakan program remedial bagi siswa yang belum berhasil. 1. Indikator Keberhasilan Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil adalah hal-hal tersebut: a. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok. b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/instruksional khusus (TIK) telah dicapai oleh siswa, baik secara individual meupun kelompok. Namun demikian, indikator yang banyak dipakai sebagai tolak ukur keberhasilan adalah daya serap. 2. Penilaian Keberhasilan Untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar, dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar. a. Tes formatif Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. b. Tes subsumatif Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran daya serap siswa untuk meningkatkan tingkat prestasi belajar siswa. Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan dalam menentukan nilai rapor. c. Tes Sumatif Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok-pokok bahsan yang telah diajarkan selama satu semester, satu atau dua tahun pelajaran. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam suatu periode belajar tertentu. Hasil tes sumatif ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat atau sebagai ukuran mutu sekolah. 3. Tingkat Keberhasilan Keberhasilan proses mengajar itu dibagi atas beberapa tingkatan atau taraf. Tingkat keberhasilan tersebut adalah sebagai berikut: a. Istimewa/maksimal: apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa. b. Baik sekali/optimal: apabila sebagian besar (76%-99%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa. c. Baik/minimal: apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60%-75% saja dikuasai oleh siswa. d. Kurang: apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh siswa. PENGGUNAAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Dalam proses belajar mengajar, kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut, ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Namun perlu diingat, bahwa peranan media tidak akan terlihat bila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dari tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Karena itu, tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan untuk menggunakan media. 1. Macam-macam Media Dilihat dari jenisnya, media dibagi menjadi: a. Media auditif (suara), seperti radio, kaset recorder, piringan hitam. b. Media visual (mengandalkan indra penglihatan), seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai) foto, gambar atau lukisan. c. Media audio visual (memiliki unsur suara dan gambar), seperti film rangkai suara, film video cassette. 2. Langkah Mengajar dengan Mempergunakan Media
- Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media.
- Persiapan guru. Pada fase ini, guru memilih dan menetapkan media mana yang akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan.
- Persiapan kelas. Pada fase ini siswa atau kelas harus mempunyai persiapan, sebelum mereka menerima pelajaran dengan menggunakan media.
- Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media. Pada fase ini penyajian bahan pelajaran dengan memanfaatkan media pengajaran. Keahlian guru dituntut di sini. Media diperbantukan oleh guru untuk membantu tugasnya menjelaskan bahan pelajaran.
- Langkah kegiatan belajar siswa. Pada fase ini siswa belajar dengan memanfaatkan media pengajaran. Pemanfaatan media di sini bisa siswa sendiri yang mempraktikkannya ataupun guru langsung memanfaatkannya, baik di kelas atau di luar kelas.
- Langkah evaluasi pengajaran. Pada langkah ini kegiatan belajar dievaluasi, sampai sejauh mana tujuan pengajaran tercapai, yang sekaligus dapat dinilai sejauh mana pengaruh media sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar.
Selamat mempraktikkan! Semoga bermanfaat (Luthfi)
![13117339452028767780](https://assets.kompasiana.com/statics/crawl/5564b45e0423bd1a358b4567.jpeg?t=o&v=555)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI