Mohon tunggu...
Lutgardis Hl
Lutgardis Hl Mohon Tunggu... Diamku bukan kosong, tapi penuh dengan rasa; Aku mencintai dalam sunyi, memberi tanpa banyak kata

Aku hanya ingin menggoreskan kata, membiarkan tinta mengalir memenuhi kertas, merekam rasa yang tak bisa terucap. Tak perlu puisiku menggoncang dunia, cukup jika suatu hari nanti, seseorang membaca satu bait kecilku, dan hatinya bergetar-meski hanya sebentar...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Letak Bahagiamu Dimana?

2 Oktober 2022   13:39 Diperbarui: 2 Oktober 2022   13:53 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: piqsels.com

Senja yang indah itu pelan-pelan meninggalkan takhtanya yang penuh sinar keemasan

Digantikan oleh rembulan yang indah diiringi oleh kilau gemerlapnya bintang-bintang

Rembulan itu pun perlahan menghilang beserta bintang-bintangnya, ditelan oleh kemegahan cahaya sang surya...

Demikian sang surya itu pun perlahan kembali lagi ke peraduannya

Meninggalkan segala keindahan bumi yang satu ke bumi yang lain

mereka silih berganti mengisi waktu dalam perputaran bumi

Semua menyaksikan begitu kagum, terpesona, takjub dan heran

Namun, tak ada yang abadi

Ingin ku hentikan ia pergi agar ku bisa lagi menikmati sinarnya,

indahnya, keagungan dan pesona kemegahannya

yang tersisa hanyalah jejak dan kenangan yang tak kunjung berakhir.

Letak kebahagiaanmu di mana?

Menyaksikan indahnya senja yang keemasan di kaki langit?

Menikmati indahnya sinar rembulan dan gemerlapnya bintang-bintang?

Atau, hangatnya sang surya yang memberi cahayanya bagi sekalian makhluk di bumi?

Tak ada satu pun yang akan setia menemani hingga akhir perjalananmu.

Semua datang dan pergi, masing-masing menuju jalannya

Hanya ada kamu, yang tinggal dan bertahan

Hanya ada kamu, dirimu yang selalu ada

Bahagia letaknya hanya ada pada hatimu

Bukan pada sesuatu apa pun juga.

Bahagia letaknya adalah pada dirimu sendiri

Maka, bolehlah kamu menikmati tetapi jangan jadikan milik

Bolehlah kamu bergembira karenanya, tetapi jangan lalu terpuruk karenanya

Jalani, ikhlaskan, terima dan syukuri

Lanjutkan perjalananmu,

mereka hanya lah sebagai selingan untuk memberikanmu kejutan-kejutan kecil

yang memberimu bahagia meski tidak abadi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun