Mohon tunggu...
Lutfiyahmayangandini
Lutfiyahmayangandini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

kepribadian ekstrovert, memiliki hobi traveling serta memnyukai alam, menyukai topik konten tentang dunia kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peran penting Microbione dalam Menjaga Imunitas dan Mencegah Penyakit Autoimun

13 Oktober 2024   21:24 Diperbarui: 13 Oktober 2024   21:54 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tubuh manusia menjadi rumah bagi triliunan mikroorganisme yang dikenal sebagai microbiome. Namun, microbiome bukanlah sekadar "penghuni" yang pasif. Mereka memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh, mulai dari membantu pencernaan, mengatur sistem kekebalan, hingga memengaruhi suasana hati. Pasca pandemi, kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan usus dan keseimbangan microbiome semakin meningkat.

Microbiome kini menjadi topik yang semakin relevan dengan munculnya banyak kasus penyakit autoimun, alergi, serta gangguan mental. Artikel ini akan membahas bagaimana microbiome mendukung sistem kekebalan tubuh dan langkah-langkah yang bisa diambil untuk menjaga keseimbangan demi kesehatan optimal.

Peran Microbiome dalam Sistem Kekebalan Tubuh

Koneksi Microbiome dengan Sistem Kekebalan

Microbiome, khususnya yang berada di saluran pencernaan, memiliki peran kunci dalam melatih sistem imun kita. Bakteri baik di dalam usus membantu sistem imun untuk membedakan antara mikroorganisme berbahaya dan yang tidak. Penelitian telah menunjukkan bahwa microbiome yang sehat dapat mengurangi risiko respon imun yang berlebihan, yang bisa memicu kondisi autoimun dan peradangan.

Benteng Pertahanan Terhadap Patogen

Microbiome bertindak sebagai garis pertahanan pertama terhadap patogen, yakni mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur yang berpotensi menyebabkan penyakit. Bakteri baik yang ada di dalam tubuh bersaing dengan patogen untuk mendapatkan ruang dan nutrisi, sehingga membatasi peluang patogen berkembang biak. Ketika microbiome berada dalam kondisi seimbang, risiko infeksi dan penyakit menurun secara signifikan.

Ketidakseimbangan Microbiome (Dysbiosis)

Ketika microbiome mengalami ketidakseimbangan atau dysbiosis, masalah kesehatan dapat muncul. Dysbiosis terjadi ketika bakteri jahat bertumbuh berlebihan dan mengganggu fungsi sistem kekebalan. Kondisi ini dapat memicu penyakit seperti peradangan usus, alergi, hingga memengaruhi kesehatan mental, termasuk kecemasan dan depresi.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keseimbangan Microbiome

Pola Makan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun