Mohon tunggu...
Money

Sudahkah Kita Melakukan Konsumsi Sesuai Syariat Islam?

26 Februari 2019   22:14 Diperbarui: 27 Februari 2019   08:06 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

4. Prinsip Kemurahan Hati

Dengan mematuhi apa yang telah diajarkan Islam maka tidak ada bahaya dan dosa ketika berkonsumsi. Selama konsumsi itu  untuk pemenuhan kebutuhan yang bermanfaat bagi kehidupan, maka Allah akan memberikan kemurahan-Nya bagi manusia. Semua yang telah diberikan Allah SWT sehingga kita dapat memenuhi kebutuhan untuk kelangsungan hidup hendaknya bermurah hati kepada sekitar kita. Saling bantu orang lain yang kekurangan baik dengan materi, makanan, minuman, karena pada hakekatnya rezeki yang telah Allah SWT berikan kepada kita disitu juga ada sebagian rezeki orang lain.

5. Prinsip Moralitas

Pada akhirnya konsumsi seorang muslim secara keseluruhan harus dibingkai oleh moralitas (adab dan etika) yang dikandung dalam Islam sehingga tidak semata-mata memenuhi segala kebutuhan. Sebagai contoh yang disunnahkan oleh nabi makan dengan tidak berlebihan dengan membagi bagian perut berisi air, makanan, dan udara.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa :

Kegiatan konsumsi akan  mendapatkan  keberkahan dan manfaat jika dilakukan sesuai syariat yang telah diajarkan dalam Islam. Serta dapat medorong kita menjadi pribadi yang bertaqwa, bersikap taat terhadap aturan dan larangan Allah SWT, dan tentunya dicintai oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW.

Daftar Pustaka

Idri. 2015. Hadis Ekonomi Ekonomi dalam Perspektif Hadis Nabi. 

         Jakarta: Kencana.

Manan, A. M. 1997. Teori dan Praktek Ekonomi Islam.Yogyakarta : 

         P.T. Dana Bhakti Prima Yasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun