Anak akan melakukan sesuatu bukan karena seharusnya dilakukan tetapi bisa juga karena motif ingin mendapat hadiah besar, sehingga jika hadiahnya tidak ada, anak tidak akan melakukan sesuatu yang positif lagi.
Selain hadiah, hukuman dapat memiliki manfaat besar agar anak melakukan hal-hal positif. Bedanya dengan hadiah, hadiah diberikan kepada anak saat anak melakukan hal-hal positif, sedangkan hukuman diberikan kepada anak saat anak melakukan apa yang seharusnya tidak dilakukan.
Hukuman dapat diberikan oleh orang tua dengan ketentuan bahwa hukuman tersebut sifatnya mendidik. Hukuman yang tidak mendidik akan memberikan kesan pada anak bahwa orang tuanya tidak menyayanginya. Anak akan merasa takut untuk melakukan sesuatu.Â
Lebih lanjut lagi, anak akan merasa benci kepada orang tuanya. Orang tua dapat menegur si anak saat anak melakukan kesalahan. Selain teguran, orang tua dapat meminta anak untuk membantu mencuci piring sebagai hukuman. Dengan begitu, orang tua juga telah mengajarakan hidup bersih.Â
Motivasi
Motivasi merupakan dorongan yang timbul pada diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan dengan maksud memperolah sesuatu yang diharapkan.Â
Motivasi ini bisa timbul karena dalam diri sendiri atau dari luar. Motivasi sangat diperlukan oleh setiap individu. Jika tidak ada motivasi baik dari dalam diri maupun dari luar, maka akan merasa enggan untuk memperoleh sesuatu atau bangkit dari kegagalan.
Sama halnya dengan anak, anak akan melakukan sesuatu manakala dari dalam dirinya terdapat motivasi yang kuat untuk memperoleh, menyelesaikan atau melakukan sesuatu.Â
Motivasi dalam diri seringkali naik turun, jika posisi naik akan semangat dan sebalikanya jika turun maka akan merasa malas.Â
Oleh karena itu, peran orang tua sangat penting untuk memberikan motivasi kepada anak dalam usaha penguatan karakter dalam diri anak. Motivasi orang tua sangat dibutuhkan oleh anak, lebih-lebih saat semangat anak menurun atau anak mengalami kegagalan.
Motivasi yang diberikan kepada anak dapat dibagi menjadi dua yaitu motivasi materi dan non materi. Motivasi materi dapat berbentuk barang-barang yang diberikan kepada anak, contohnya alat tulis dan buku bergambar yang diberikan kepada anak saat anak selesai ujian. Sementara itu, motivasi non materi dapat berupa pujian yang bertujuan untuk penguatan diri anak.