Mohon tunggu...
Mohammad Lutfi
Mohammad Lutfi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tenaga pengajar dan penjual kopi

Saya sebenarnya tukang penjual kopi yang lebih senang mengaduk ketimbang merangkai kata. Menulis adalah keisengan mengisi waktu luang di sela-sela antara kopi dan pelanggan. Entah kopi atau tulisan yang disenangi pelanggan itu tergantung selera, tapi jangan lupa tinggalkan komentar agar kopi dan tulisan tersaji lebih nikmat. Catatannya, jika nikmat tidak usah beri tahu saya tapi sebarkan. Jika kurang beri tahu saya kurangnya dan jangan disebarkan. Salam kopi joss

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kearifan Lokal Modal Tanamkan Pendidikan Karakter dalam Keluarga

19 Agustus 2020   22:27 Diperbarui: 20 Agustus 2020   05:51 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kearifan lokal permainan tradisional engklek | Sumber: kompas.com

Dalam permainan engklek, anak akan diajarkan untuk berlatih disiplin menaati peraturan dan menunggu giliran. Lain daripada itu, anak juga diajarkan untuk bersosialisasi dengan orang lain, memiliki sikap sportif, dan melatih ketangkasan dan keseimbangan anak.

Selain permainan engklek di atas, masih banyak permainan tradisional lainnya seperti dakon, lompat tali, kelereng, gobak sodor dan petak umpet yang dapat digunakan untuk menanamkan pendidikan karakter kepada anak. Meski begitu, peran serta orang tua dalam mengawasi dan menentukan permainan apa saja yang sekiranya cocok untuk anak di usianya amatlah penting agar anak tetap aman saat bermain.

Akhir kata, kearifan lokal yang dimiliki Indonesia sungguh beragam. Sayangnya, kebanggaan dan kepedulian dalam melestarikannya menjadi pe-er besar untuk dipecahkan. Belum lagi masalah moral yang kian hari menunjukkan kemerosotan dan keprihatinan. Oleh karena itu, kearifan lokal yang senyatanya memiliki nilai-nilai karakter yang baik perlu diwariskan dan dijadikan media untuk menumbuhkan karakter positif generasi penerus bangsa agar tetap menjadi bangsa yang beradab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun