Mohon tunggu...
Mohammad Lutfi
Mohammad Lutfi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tenaga pengajar dan penjual kopi

Saya sebenarnya tukang penjual kopi yang lebih senang mengaduk ketimbang merangkai kata. Menulis adalah keisengan mengisi waktu luang di sela-sela antara kopi dan pelanggan. Entah kopi atau tulisan yang disenangi pelanggan itu tergantung selera, tapi jangan lupa tinggalkan komentar agar kopi dan tulisan tersaji lebih nikmat. Catatannya, jika nikmat tidak usah beri tahu saya tapi sebarkan. Jika kurang beri tahu saya kurangnya dan jangan disebarkan. Salam kopi joss

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pendidikan Orang-orang Pinggiran Saat Pandemi Covid-19

11 Agustus 2020   16:18 Diperbarui: 12 Agustus 2020   13:30 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Potret lain dari pendidikan orang-orang pinggiran, terutama saat pandemi covid-19 dapat dilihat dalam lingkungan keluarga. Kita bisa membayangkan bahwa tidak semua orang tua dapat memahami tugas sekolah siswa selama belajar dari rumah. Bahkan, terdapat sebagian orang tua yang masih buta huruf.

Oleh karena itu, menjadi maklum manakala orang tua memasrahkan anaknya secara penuh ke sekolah. Sekolah menjadi sumber pendidikan utama untuk masa depan anaknya.

Kita dapat melihat adanya kelas-kelas pendidikan di negara kita ini. Kelas berdasarkan wilayah seperti kota, desa, pelosok, terluar, dan tertinggal.

Ada pula berdasarkan ekonomi seperti orang kaya, miskin, dan konglomerat. Berdasarkan pekerjaan pun dapat disebutkan seperti anak petani, buruh, pegawai dan pengusaha. Pengkotakan semacam itu pada akhirnya menunjukkan sekolahnya orang kaya, orang miskin, pengusaha dan beragam pandangan lainnya.

Dari semua itu, pemerataan pendidikan menjadi suatu keharusan dari pusat sampai daerah agar setiap generasi masa depan bangsa memiliki masa depan yang cerah guna membangun Indonesia yang lebih maju. Fasilitas pendidikan termasuk juga infrastruktur harus menjadi tujuan utama pembangunan agar lebih nyaman dalam proses peningkatan mutu pendidikan di negara ini.

Terakhir adalah adanya covid-19 menjadi bahan refleksi dan keterbukaan pandangan kita terhadap pendidikan orang-orang pinggiran.

Kita juga dapat melihat ketimpangan pendidikan kita selama ini yang katanya semakin hari kian maju, namun kemajuan itu belum dirasakan oleh seluruh wilayah. 

Bagi orang-orang pinggiran, kembali dibukanua sekolah secara perlahan dan bertahap sesuai dengan protokol kesehatan menjadi angin segar yang berembus dari dataran dan membawa kesejukan.

Kesungguhan dan kedisiplinan dalam melawan covid-19 menjadi solusi normalnya berbagai sektor terutama pendidikan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun