Efek dari lagu bahasa Jawa yang enak didengar dan didukung dengan tema-tema yang sering dirasakan oleh orang serta lintas generasi membuat orang yang tidak mengeri bahasa Jawa penasaran dan bertanya apa artinya. Dari situlah secara tidak langsung Didi Kempot mengajarkan bahasa Jawa, karena yang penasaran tadi akan mencari tahu artinya. Caranya pun bermacam-macam, bertanya kepada teman, google atau mencari di kamus bahasa Jawa.
Lebih jauh lagi, lagu-lagu Didi Kempot yang berbahasa Jawa akan terus dikenang dan dinyanyikan oleh generasi milenial. Generasi tersebut dapat mendengarkan melalui MP3 atau menontonnya di YouTube. Selain itu, lagu-lagu Didi Kempot juga akan dinyanyikan ulang oleh generasi penerus atau penyanyi lain dengan musik campursari atau versi lain semisal dangdut dan koplo.
Dari situlah kita juga dapat mengetahui bagaimana Didi Kempot mengajarkan kita untuk melestarikan bahasa Daerah. Melalui lagu campursari yang ditulis, direkam dan disebarkan melalui media cetak dan rekam (audiovisual) seperti YouTube bahasa Jawa akan tetap eksis dan dinikmati generasi berikutnya.
Bagaimana dengan bahasa yang lain? Barangkali usaha yang dilakukan Didi Kempot dapat menjadi satu referensi untuk mengenalkan dan melestarikan bahasa daerah yang ada di Indonesia selain dengan proses pembukuan dan digital.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H