Orangtua yang mencontohkan anaknya dengan membaca buku akan menjadi stimulus dan motivasi bagi anak untuk mencontoh apa yang dilakukan orang tua.
Berbeda lagi kalau hanya menyuruh dan memaksa anak, sementara orangtua tidak mengerjakan apa yang diperintahkan. Anak hanya akan merasakan takut dan menjadi beban psikologis anak.
 Oleh karenanya pesan oleh Ki Hadjar Dewantara ini kiranya cocok bagi orangtua dalam usaha meningkatkan kecintaan terhadap buku dan usaha membacanya.Â
Di depan memberi contoh, di tengah memberi motivasi dan di belakang memberikan dorongan.
Keberadaan buku di setiap sudut rumah memaksa anggota keluarga terpapar buku
Menjadi bibliomania ada untungnya juga. Buku yang sering dibelinya dapat dijadikan pajangan dan hiasan di setiap sudut rumah. Dengan begitu, buku seoalah menjadi sahabat keluarga dan memaksa keluarga baik suami, istri maupun anak untuk berpapasan dengan buku.
Sementara itu bagi yang memang suka membaca, buku memang tidak akan lepas dari kehidupannya. Ketika buku sudah ada di setiap sudut ruangan, orang tua hanya tinggal menuntunnya dan memilihkan mana yang kira-kira cocok untuk dibaca oleh anak.
Penempatan buku dapat didesain sedemikian rupa agar terlihat menarik untuk disinggahi. Lampu-lampu penghias dan bunga dapat ditambahkan di rak buku untuk mempercantik.
Memberikan hadiah buku pada setiap keberhasilan dan ulang tahun
Mengenalkan buku dapat ditunjukkan juga dengan pemberian hadiah pada setiap keberhasilan pencapaian anak. Misalnya, si anak menjadi juara kelas di sekolah, orangtua dapat memberikan hadiah buku yang menarik sesuai dengan usia anak.
Saat ulang tahun, buku juga dapat dijadikan pilihan hadiah untuk diberikan kepada anak di samping bebeapa pilihan lain seperti mainan dan sepeda.Â
Pemberian hadiah dapat dilakukan secara langsung atau bisa mengajak anak untuk rekreasi ke toko buku dan membiarkan anak memilih sendiri buku yang disukai.
Usaha-usaha pengenalan buku terutama dalam lingkungan keluarga harus terus digencarkan. Keluarga sebagai peletak dasar pendidikan pertama dapat mengenalkan buku sedini mungkin, dalam bentuk cetak dan digital.Â
Keluarga juga harus bersaing dengan kemajuan teknologi lainnya yang kadang lebih menggiurkan daripada aplikasi buku. Tetap semangat, selamat hari buku sedunia.Â