Mohon tunggu...
Mohammad Lutfi
Mohammad Lutfi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tenaga pengajar dan penjual kopi

Saya sebenarnya tukang penjual kopi yang lebih senang mengaduk ketimbang merangkai kata. Menulis adalah keisengan mengisi waktu luang di sela-sela antara kopi dan pelanggan. Entah kopi atau tulisan yang disenangi pelanggan itu tergantung selera, tapi jangan lupa tinggalkan komentar agar kopi dan tulisan tersaji lebih nikmat. Catatannya, jika nikmat tidak usah beri tahu saya tapi sebarkan. Jika kurang beri tahu saya kurangnya dan jangan disebarkan. Salam kopi joss

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Emak Lebih Mengerti Padi dan Jagung daripada Google dan TVRI!

16 April 2020   23:18 Diperbarui: 17 April 2020   00:06 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil panen jagung | Sumber : Tangkapan layar status whatsapp Slamet Riyadi

Apa kabar sekolah? Apa kabar guru? Apa kabar teman-teman? Apa kabar pembelajaran? Apa kabar dan apa kabar semuanya? 

Pertanyaan begitu muncul dalam pikiran, saling menimpali tanpa memeroleh jawaban satu-persatu karena memang tidak dicari. Lebih suka cerita emak-emak di sekitar daripada mencari jawaban. 

Sebelum itu, teman-teman pembaca mari saya ajak untuk menyamakan pikiran, membayangkan dan merasakan kehidupan di desa dengan segala kesibukannya. Selanjutnya, mari simak ceritanya.

Emak satu, lebih mengerti padi dan jagung

Esok hari Jumat, esoknya lagi hari Sabtu, dan lusa hari Minggu, libur. Senang dong libur? Senang tapi sekarang tidak ada bedanya hari-hari itu, semuanya sama, sama-sama di rumah. Sekolah? Pasti sekolah. 

Sekolahnya di rumah pakai whatsapp, google dan televisi. Siapa gurunya? Gurunya sama seperti yang di sekolah, bedanya guru tak banyak bicara, hanya mengirim materi dan membaca kemudian tugas.

Kirim tugasnya lewat whatsapp dan google tepatnya google classroom. Kalau tidak tahu jawabannya tinggal cari di google juga. Wihh hebat ya, anak kecil sudah bisa pegang hape dan main google-google-an. 

Memangnya guru tidak tahu kalau jawabannya hasil google? Tidak, tenang saja kan tidak ada di hadapan kita. Oh iya guru juga tidak tahu kalau belajarnya tidak pakai baju.

Terus kalau tidak tahu bagaimana? Tidak tahu cara mengirim tugas, tidak tahu cara buka google dan mencari jawaban. Gampang, cukup tanya emak. Memangnya emak tahu caranya? Tahu, jawabannya singkat dan selalu mengena. Apa? "Kerjakan saja!" Setop sampai di situ, tidak dilanjutkan lagi. 

Jawabannya mengambang dan bebas, tidak dipertegas dengan menambah kata "sembarang" atau "semampunya" seperti kebanyakan jawaban.

Emak tidak mendampingi? Mendampingi apa? Mendampingi belajar seperti di foto-foto yang bagus itu yang biasanya dijadikan pemanis di berita berbentuk tulisan. Mendampingi juga. Ohh.. bagus kalau begitu, emak perhatian. Iya bagus, tapi juga membuat bingung. Bingung kenapa? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun