Sama-sama kudet
Sesuatu yang baru menimbulkan tantangan baru. Itulah ungkapan yang tepat untuk kegiatan pembelajaran saat ini yang beralih dari tatap muka langsung menjadi pembelajaran daring.Â
Meskipun pada kenyataannya pembelajaran daring tidaklah baru-baru amat karena beberapa bimbingan belajar telah melakukannya terlebih dahulu.
Virus corona yang kehadirannya tidak diharapkan dan tidak diundang memaksa guru dan siswa mengupdate pengetahuan baru mengenai tatacara pembelajaran daring.Â
Siswa yang kurang update (kudet) akan ketinggalan dalam pelajaran. Apabila guru yang kudet, maka otomatis pembelajaran tidak akan berjalan. Jika sama-sama kudet maka berhentilah pembelajaran itu.
Bisa dipahami bersama, pembelajaran tatap muka seperti yang biasa dilakukan telah mendarah daging. Oleh karenanya, pembelajaran daring yang harus dilakukan memberikan kecanggungan bagi guru dan siswa.Â
Bahkan, tidak sedikit guru dan siswa memilih mengabaikan. Dari kecanggungan dan sikap abai yang dibiarkan itulah nanti membuat pembelajaran kurang terupdate juga.
Maka dari itu, diperlukan kesadaran dan pemahaman bersama baik guru maupun siswa untuk tetap belajar dengan media yang baru. Melalui pembelajaran daring setidaknya guru dan siswa telah memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi.
Perihal jaringan
Tantangan selanjutnya adalah masalah jaringan. Jaringan dapat diibaratkan sebagai oksigen dalam kehidupan. Bisa dibayangkan ketika oksigen yang masuk ke dalam tubuh itu kurang, maka dapat menggangu sistem kerja otak, sistem peredaran darah dan sistem lainnya serta dapat menyebabkan kematian.Â
Begitu halnya dengan jaringan, jaringan yang tidak normal atau bahkan tidak ada sama sekali dapat menghambat pembelajaran daring.