Mohon tunggu...
Lutfin Amalia
Lutfin Amalia Mohon Tunggu... -

Mari berbagi ilmu :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Emosi Berlebihan

15 Februari 2017   08:52 Diperbarui: 15 Februari 2017   09:39 930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Emosi anak yang belum stabil ditambah dengan respon orang tua yang tidak mendukung merupakan faktor penting tumbuhnya sikap emosi yang berlebihan pada anak. Itu akan membuat anak menjadi anak yang tidak mandiri, egois dan mudah marah.

Anak mencari perhatian kepada orang tua atau orang – orang disekitarnya. Ketika orang tua sudah terlanjur memberikan respon atau reaksi yang berlebihan jika anak menangis, maka anak akan merasa terlindungi dan melakukan pendramatisiran emosi agar anak memperoleh perhatian dari orang – orang di sekitarnya.

Orang tua yang overprotektif. Melindungi anak adalah salah satu tugas orang tua, akan tetapi jika terlalu melindungi dan mengekang anak juga bukan hal yang baik untuk perkembangan anak.

Anak memang harus dilindungi tapi dalam batasan yang wajar. Ketika melindungi anak bahkan anak telah melakukan kesalahan adalah hal yang salah. Itu dapat mengakibatkan anak menjadi manja, tidak merasa bersalah, tidak menghargai orang – orang di sekitarnya dan membuat emosi anak tidak terkontrol.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun