Mohon tunggu...
Lutfi Madura
Lutfi Madura Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Puisi dan Artikel

Seorang pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku, Annimare dan Karya Binhad Nurrahmat

18 April 2021   14:38 Diperbarui: 18 April 2021   15:11 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di saat banyak orang abai dengan kematian, padahal maut adalah 'pelengkap atau penyempurna kisah  manusia', Binhad Nurrahmat dengan lihai berbicara soal maut dengan bahasa yang amat puitik. Dirinya pun sudah amat akrab dengan kuburan.

"Udara tak kentara menjangkau pundak sesamar waktu merayap tanpa terlihat. Sebujur fana manusia sebatas tampak sebelum jala-jala kekal hadir menjerat." Di bait ini kita bisa melihat bagaimana Binhad menggambarkan suasana alam kubur yang begitu mistik dengan kaliamat yang sublim, tetapi sekaligus mengingatkan kita akan suasana horor alam kubur.

Depok, 18 April 2021/ -

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun