Ini salahku, ini pilihaku, pilihan untuk menyayanginya, jadi memang pantas bila sekarang kutanggung sendiri sakitnya.
Aku menyayanginya dengan iklas, maka bila sekarang aku harus merasa sakit, akupun iklas menerimanya.
Kadang aku merasa menyesal pernah mengenalnya, seandainya saja aku tak pernah mengenalnya, seandainya saja tidak pernah ada percakapan-percakapan itu dan seandainya saja tak pernah ada pertemuan itu, mungkin aku tak akan seperti ini. Aku masih akan damai dalam kesendirianku. Tapi aku percaya, ini bagian dari rencana Tuhan, untuk membuatku semakin kuat, membuatku merasakan pahitnya rasa, hingga nanti suatu hari bila Tuhan memberiku rasa manis, manisnya akan lebih terasa.
Terima kasih untuk bulan Januari hingga April ini, waktu yang singkat tapi cukup untuk membuatku menyayangimu. Tenang saja, walaupun aku masih berharap tapi secepatnya aku akan melupakan perasaanku untukmu. Satu hal harus kamu tau sebelum semuanya hilang, aku tulus menyayangimu, dan aku akan terus mendoakan yang terbaik untukmu.
Satu pesanku, berhentilah bermain boneka, karena kamu lelaki, dan seorang lelaki tidaklah bermain boneka. Mencari yang sesuai keinginanmu tidak harus dengan cara seperti itu. Temukan satu yang kau cinta, yang akan kau jadikan teman hidupmu yang setia.