Menyentuh tulangmu,
seperti menghirup jamu.
Sudah ketuk palu,
bahwa kau setia disampingku.
bahkan mengemis ingin memujaku.
tentu semua itu karena aku
yang memerintahmu tanpa lagu.
Kadang kau menangis, kadang tersenyum
tapi kau semakin mengenal Tuhan.
kamu setia disaat lebam
meski kau tak ingin bertahan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!