Mohon tunggu...
Lutfi Dinal Mustofa
Lutfi Dinal Mustofa Mohon Tunggu... Mahasiswa - CEO Founder Maqoshid Research & Finance

Belajar Santai Cita - Cita Tercapai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menerapkan Prinsip Ekonomi Islam dalam Manajemen Operasional di Era Revolusi Industri

14 Maret 2024   16:36 Diperbarui: 14 Maret 2024   16:47 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Revolusi Industri memang membawa perubahan besar dalam dunia industri, termasuk dalam hal manajemen operasional juga mengalami transformasi. Di era ini, tekhnoligi canggih seperti Artificial Intelligence, Internet of Things, dan Big Data menjadi menjadi kunci untuk meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas produksi. 

Revolusi Industri yang ditandai oleh kemajuan tekhnologi dan perubahan dalam paradigma bisnis telah membawa perubahan dalam manajemen operasional. Perubahan ini tidak hanya mempengaruhi cara perusahaan memproduksi barang atau layanan, tetapi juga mengubah cara mereka mengelola sumber daya dan memenuhi permintaan pasar. Ada beberapa aspek Revolusi Industri yang mentranformasi manajemen operasional yang harus dipahami lebih lanjut di antaranya:

1. Artificial Intelligence (AI)

Artificial Intelligence (AI) biasanya digunakan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas dalam proses layanan operasional. AI bahkan dapat digunakan untuk menganalisisi data penjualan dan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dengan menggunakan Algoritma Machine Learning yang memungkinkan untuk merencanakan produksi, efisiensi, meningkatakan kualitas produk atau layanan, dan mengurangi risiko dalam rantai pasokan (Supply Chain).

2. Internet of Things (IoT)

Iot memungkinkan perusahaan untuk menghubungkan peralatan dan perangkat mereka ke internet yang terhubung dari mesin, sensor, dan perangkat lainnya. Iot menjadikan perusahaan bisa memantau dan mengontrol operasi mereka secara real-time. Bahkan mampu mengumpulkan data kinerja peralatan dan merespon perubahan kondisi secara tepat.

3. Big Data

Kemajuan dalam Big Data telah membuka hal baru dalam manajemen operasional. Perusahaan dapat mengumpulkan dan menganalisis sumber data dari berbagai sumber. termasuk data produksi, data penjualan, dan data rantai pasokan. Dengan analisis data ini membantu perusahaan untuk membuat keputusan yang bijak dalam mengidentifikasi tren pasar dan proses produksi.

Namun, di tengah era perubahan ini, penting untuk berpegang teguh pada prinsip-prinsip Ekonomi Islam yang mengedepankan Keadilan, Keberlanjutan (Sustainability), dan juga Kemaslahatan (Mashlahah). Berikut adalah beberapa cara untuk menerapkan prinsip Ekonomi Islam dalam manajemen operasional di era Revolusi Industri:

1. Keadilan

Islam memperlakukan semua pekerja baik manusia dan robot (kecerdasan buatan). Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim No. 1826  yang artinya "Sesungguhnya orang-orang yang adil disisi Allah adalah berada pada mimbar-mimbar dari cahaya di sisi kanan Yang Maha Pengasih dan kedua tangan-Nya adalah kanan, yaitu mereka yang berbuat adil dalam hukum, keluarga, dan kekuasaan mereka." Memperlakukan mereka dengan adil seperti menjamin hak-hak pekerja seperti upah yang layak, kondisi kerja yang aman, waktu istirahat yang cukup, dan menggunakan robot (AI) yang tidak membahayakan atau mengambil alih total pekerjaan manusia . Tidak hanya sebatas adil kepada manusia saja, tetapi juga kepada robot (AI) dengan memilih yang hemat energi dan ramah lingkingan, serta menghindari penggunaan robot (AI) yang menyebabkan kerusakan lingkungan.

2. Keberlanjutan (Sustainability)

Salah satu aspek penting dalam keberlanjutan adalah pengolahan sumber daya yang efisien dan bertanggung jawab. AI, IoT, dan Big Data memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional mereka dalam mengurangi konsumsi energi dan limbah. Dengan cara mengembangkan tekhnologi yang ramah lingkungan, menerapkan sistem daur ulang, dan membantu memaksimalkan tekhnologi agar berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan sesuai prinsip Ekonomi Islam yang telah disebutkan dalam Al-Qur'an Surah Al-A'raf Ayat 56 yang artinya "Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah Allah memperbaikinya dan berdo'alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya Rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik."

3. Kemaslahatan (Mashlahah)

Dalam 'Ushul Fiqh ada kaidah yang mendatangkan kemaslahatan dan menolak kemudorotan yang biasa disebut Mashlahah Al-Mursalah. Dalam perspektif Ekonomi Islam Mashlahah Al-Mursalah memastikan bahwa tekhnologi AI digunakan untuk mempertimbangkan kesejahteraan umum dan prinsip-prinsip Moral Islam. AI harus membawa manfaat dan kesejahteraan yang dapat memberikan nilai tambah pada manusia. Dan dalam penggunaannya perusahaan harus memastikan bahwa AI tidak didasarkan pada prasangka atau asumsi yang tidak adil sehingga dapat merugikan atau mendiskriminasi pekerja manusia. Perusahaan juga harus memastikan bahwa dalam pengembangan dan penggunaan AI harus mempertimbangngkan dampak sosial, lingkungan, moral, dan atika dari penerapan tekhnologi AI yang mereka gunakan.

Penerapan prinsip-prinsip Ekonomi Islam dalam Manajemen Operasional di era Revolusi Industri ini dapat membantu dan berkontribusi untuk menciptakan industri-industri lain yang lebih adil, berkelanjutan, dan sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun