Mohon tunggu...
Lutfi Dinal Mustofa
Lutfi Dinal Mustofa Mohon Tunggu... Mahasiswa - CEO Founder Maqoshid Research & Finance

Belajar Santai Cita - Cita Tercapai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menerapkan Prinsip Ekonomi Islam dalam Manajemen Operasional di Era Revolusi Industri

14 Maret 2024   16:36 Diperbarui: 14 Maret 2024   16:47 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Islam memperlakukan semua pekerja baik manusia dan robot (kecerdasan buatan). Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim No. 1826  yang artinya "Sesungguhnya orang-orang yang adil disisi Allah adalah berada pada mimbar-mimbar dari cahaya di sisi kanan Yang Maha Pengasih dan kedua tangan-Nya adalah kanan, yaitu mereka yang berbuat adil dalam hukum, keluarga, dan kekuasaan mereka." Memperlakukan mereka dengan adil seperti menjamin hak-hak pekerja seperti upah yang layak, kondisi kerja yang aman, waktu istirahat yang cukup, dan menggunakan robot (AI) yang tidak membahayakan atau mengambil alih total pekerjaan manusia . Tidak hanya sebatas adil kepada manusia saja, tetapi juga kepada robot (AI) dengan memilih yang hemat energi dan ramah lingkingan, serta menghindari penggunaan robot (AI) yang menyebabkan kerusakan lingkungan.

2. Keberlanjutan (Sustainability)

Salah satu aspek penting dalam keberlanjutan adalah pengolahan sumber daya yang efisien dan bertanggung jawab. AI, IoT, dan Big Data memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasional mereka dalam mengurangi konsumsi energi dan limbah. Dengan cara mengembangkan tekhnologi yang ramah lingkungan, menerapkan sistem daur ulang, dan membantu memaksimalkan tekhnologi agar berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan sesuai prinsip Ekonomi Islam yang telah disebutkan dalam Al-Qur'an Surah Al-A'raf Ayat 56 yang artinya "Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah Allah memperbaikinya dan berdo'alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya Rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik."

3. Kemaslahatan (Mashlahah)

Dalam 'Ushul Fiqh ada kaidah yang mendatangkan kemaslahatan dan menolak kemudorotan yang biasa disebut Mashlahah Al-Mursalah. Dalam perspektif Ekonomi Islam Mashlahah Al-Mursalah memastikan bahwa tekhnologi AI digunakan untuk mempertimbangkan kesejahteraan umum dan prinsip-prinsip Moral Islam. AI harus membawa manfaat dan kesejahteraan yang dapat memberikan nilai tambah pada manusia. Dan dalam penggunaannya perusahaan harus memastikan bahwa AI tidak didasarkan pada prasangka atau asumsi yang tidak adil sehingga dapat merugikan atau mendiskriminasi pekerja manusia. Perusahaan juga harus memastikan bahwa dalam pengembangan dan penggunaan AI harus mempertimbangngkan dampak sosial, lingkungan, moral, dan atika dari penerapan tekhnologi AI yang mereka gunakan.

Penerapan prinsip-prinsip Ekonomi Islam dalam Manajemen Operasional di era Revolusi Industri ini dapat membantu dan berkontribusi untuk menciptakan industri-industri lain yang lebih adil, berkelanjutan, dan sejahtera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun