Goals
Tujuan mendampingi anak saat MPASI adalah sehat bahagia dan tumbuh kembangnya baik. Tumbuh cenderung pada perubahan fisik, sedangkan kembang bersifat mental. Para orang tua perlu ingat bahwa anak tidak hanya mampu bertumbuh secara fisik, tapi juga harus disertai perkembangan mental/psikis (kognitif dan psikomotorik).
"TUMBANG" ANAK
"Mbak, anaknya kurus yah. Beda sama Bayi A, berisi."
"ini pasti ibunya gak bener kasih makan anaknya, dkk."
Mengomentari fisik orang baik itu hanya basa basi atau becandaan marak terjadi di keliling kita. Termasuk para orangtua milenial. Fenomena ini disebut Body shaming.
Meski yang termasuk istilah ini adalah mengomentari fisik yang bermaksud mengolok-olok, tapi berkomentar tentang fisik bayi bisa melukai hati ibu manapun yang mungkin kita tidak tahu seberapa tinggi usahanya untuk melakukan yang terbaik untuk anaknya. Sehingga kebiasaan body shaming perlahan perlu dihentikan karena berdampak kepada ketidak percayaan diri seorang ibu.
Dr. Klara Yuliarti, Dokter Spesialis anak mengatakan bahwa banyak hal lain yang juga perlu jadi perhatian utama saat proses MPASI. Yakni :
Tumbuh kembang anak (tumbang)Â
1. tinggi badan
Berat badan
Lingkar kepala
PERKEMBANGAN :
1. motorik kasar
2. motorik halus
3. Bicara dan bahasa
4. Sosial
Jadi bukan hanya Berat Badan atau fokus kepada perkembangan pertumbuhan anak, akan tetapi juga perkembangan anak secara motorik kasar, motorik halus, kecerdasan bicara dan bahasa, juga sosial.Â
Pengalaman penulis saat proses MPASI adalah, pentingnya untuk membersamai anak dengan bahagia dan penuh kesabaran. Kadang suka dengan menu-menu yang itu saja, akan tetapi kadang menolak makanan atau biasa di sebut GTM (Gerakan Tutup Mulut).
Menyiapkan menu MPASI belakagan ini sudah banyak dipermudah dengan adanya belanja online maanan instant beragam, tetapi sehat. Akan tetapi, menggunakan bahan lokal yang ada disekitar kita pun asal sehat dan cara penyajiannya benar, bisa lebih baik agar anak terbiasa makan makanan yang sama dengan orang tua.