Mohon tunggu...
Lutfiah Hayati
Lutfiah Hayati Mohon Tunggu... Wiraswasta - I am a happily full time mother

Ibu muda yang gemar menulis, berbisnis di kaos anak @ahakids.id, dan suka dunia personal growth & community development

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Persiapan MPASI yang Perlu Diketahui Orangtua Milenial

9 November 2018   17:59 Diperbarui: 8 Agustus 2019   17:16 2900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu pertama kali anak pertamaku menjelang MPASI, rasa gugup campur tidak percaya diri dialami kebanyakan Ibu muda, termasuk aku. Makanan pendamping air susu ibu (MPASI) merupakan makanan yang dikenalkan dan diberikan kepada bayi usia 6 bulan setelah menjalani ASI ekslusif. Program terbaik bagi seorang bayi idealnya adalah dengan mengkonsumsi hanya ASI saja selama 6 bulan awal kehidupannya. 

Rasa ketidakpercayaan diri berujung pada browsing dan Googling dan Jengjeng...

Kunci jawaban dari google tentang Persiapan MPASI masih terlalu banyak berkaitan dengan peralatan dan alat tempur sekaligus mental. 

Setelah mengikuti rangkaian kegiatan #DanoneBloggerAcademy bertemakan nutrisi dan kesehatan, banyak bekal yang ingin ku bagi di sini. 

Orangtua Milenial dan Kegalauan Serbaneka
Orangtua milenial adalah mereka yang lahir tahun 1981 sampai 1996 dan sekarang statusnya sudah menjadi ibu atau ayah. Melihat karakteristiknya, orangtua milenial sudah terbawa revolusi teknologi (jika diangkakan mencapai 3,0 dari standar 4,0) yang mengakibatkan galau karena banjir info.

Internet menjadi tantangan tersendiri yang kadang menyajikan info yang membuat skeptis. Jadi harus cerdas juga memilih sumber yang tepat dan sesuai.

Mayoritas mereka ga terlalu percaya mitos parenting , sebab data dan fakta empiris menjadi syarat sebelum mengambil keputusan untuk diaplikasikan, meskipun pondasinyatetap menggunakan landasan keagamaan. Selain segi faktual, mereka cenderung mencari role model karena basis contoh dianggap memudahkan untuk meniru lalu melakukan inovasi pengasuhan.

Generasi milenial dibagi 2 kategori, generasi X dan generasi Y. Generasi X adalah para workharder, namun di sisi lain memiliki tingkat perceraian tinggi. Jika dianalisis, tingginya angka divorced berkaitan dengan kondisi hubungan generasi X dan generasi Y. Generasi X ibarat orangtua generasi Y. Generasi Y diasuh dalam situasi kedua orangtua kerja. Dari sana muncullah tren baby daycare.

Jadi pantas jika di masa ini banyak kasus perceraian, booming daycare (kalo di Indonesia), gang violence, broken families dll. Hal ini pun relevan jika kita melihat realita kehidupan sehari-hari, seperti politik dunia selalu muncul dalam berita di jam 9 malam, semua stasiun TV memiliki siaran yang sama, polisi sering mengamankan tawuran anak sekolah, adanya razia narkoba dan munculnya BNN.

Ini mengingatkan kita bahwa pondasi 'rumah' memang harus kuat, sebab dampaknya kurang persiapan dari rumah bisa membuat orang tua merasa kesulitan membedakan antara hal-hal pokok dan hal-hal cabang.

Amunisi Orangtua Milenial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun