Mohon tunggu...
Lutfia Habibah
Lutfia Habibah Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Lakukan yang terbaik. (Syukur, Ikhlas, Sabar)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kasus Penistaan Agama Ahok, Ampuh atau Senjata Makan Tuan?

17 November 2016   12:30 Diperbarui: 17 November 2016   12:33 932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Kompas.com

Ayo kita bayangkan persidangan Ahok, mengacu persidangan Jessica yang disiarkan live, siapapun bisa menyaksikan :

1. Dalam persidangan akan ada beberapa saksi dan ahli yang memberatkan atau meringankan Ahok.

2. Tanpa rasa takut dan tertekan, Ahok akan melahap setiap pertanyaan yang diajukan kepadanya, baik dari JPU, kuasa hukum, ataupun Hakim (ingat saat Ahok jadi saksi di persidangan       Sanusi)

3. Terjadi perdebatan antara kedua belah pihak (tim JPU dan kuasa hukum dan / atau Ahok) beserta saksi dan ahli dari masing-masing pihak.

Dalam persidangan inilah, justru menurut saya masyarakat khususnya umat islam yang akan diuntungkan. Karena secara tidak langsung kita bisa belajar dan menyerap ilmu, baik tentang hukum pidana (khususnya penistaan agama) ataupun tentang seluk beluk tafsir Al-Qur'an surat Al-maidah ayat 51, bahkan mungkin ayat lainnya, karena para ahlinya masing-masing akan menjadi saksi ahli dalam persidangan. 

Siapkan diri untuk menerima pelajaran dari ahli tafsir Al-Qur'an, kalaupun nanti ada perbedaan pandangan atau tafsir dari masing-masing ahli. gak usah pusing, santai saja, kita tinggal meyakini mana yang menurut kita benar. Asalkan itu bisa meningkatkan ketaqwaan kita pada Allah SWT. boleh boleh saja. perkara nanti kita masuk surga atau neraka karena meyakini salah satu tafsir dari Al-Maidah ayat 51 (atau lainnya), serahkan pada Allah SWT.

Sebaliknya, justru dalam persidangan ini akan menjadi titik balik SENJATA MAKAN TUAN bagi para orang atau golongan yang menginginkan Ahok dan Jokowi tumbang. Karena dalam persidangan ini masyarakat justru akan mendapatkan pengetahuan dan wawasan baru, sehingga pihak pihak tertentu sudah tidak bisa lagi dengan laluasa mempengaruhi masyarakat dengan senjata yang sama. Selain itu, Ahok justru akan mendapatkan 'panggung baru' disaat para pesaingnya tertatih tatih cari 'panggung'. Media pasti akan lebih menyorot kasus Ahok daripada blusukan pesaing Ahok.  HASRATNYA INGIN AHOK HANCUR, EEHHH MALAH DIRINYA YANG HANCUR LEBUR BERKEPING-KEPING.

Masihkah kita akan melihat AHOK SAKTI, setiap senjata yang menyerangnya akan berbalik menyerang tuannya?. Atau ini menjadi pertempuran terakhir Ahok dan AHOK TAMAT? Menarik untuk kita ikuti kisah selanjutnya.

Salam.

Maaf ya.. jika tulisan belum enak dibaca, karena selama ini saya hanya jadi pembaca setia tulisan-tulisan anda sejak akhir tahun 2012, dan bergabung di kompasiana Februari 2013, tapi belum menghasilkan tulisan ataupun komentar apapun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun