Katanya urusan perasaan ini, sejak zaman prasejarah hingga bumi hampir punah tetap saja begitu polanya. Dan benar saja, jika bisa saya ingin ke pusat saraf otak ingin memodifikasi beberapa ingatan yang menyedihkan hehe.  Meluruskan beberapa benang kusut yang belum terselesakan sampai sekarang.
"Bukan melupakan yang menjadi masalahnya. Tapi menerima. Barang siapa bisa menerima, maka dia akan bisa melupakan, hidup bahagia. Tapi jika ia tidak bisa menerima, dia tidak akan bisa melupakan.
 Untuk ending nya sendiri, saya sarankan langsung baca novelnya karna bukan hanya mengajarkan kita arti ketulusan, bahkan penerimaan terhadap semua takdir baik dan buruk.Â
Happy reading
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H