4. Details matter
Ada yang tak kalah penting, selama berkarya kamu harus selalu memperhatikan details matter. Kamu harus mengerjakan segala sesuatu dengan merinci dan detail. Details matter akan membuat kamu lebih peka, teliti dan mengetahui kekurangan pada karya yang kamu buat. Agar lebih mudah sebaiknya kamu membuat storyboard tentang semua hal yang ingin kamu lakukan dalam membuat sebuah karya, dengan begitu akan lebih jelas memperlihatkan detail penting apa saja yang dibutuhkan. Dalam memperhatikan details matter memang dibutuhkan kesabaran khusus namun ingatlah salah satu pesan dari Steve Jobs "details matter, it's worth waiting to get it right."
5. Professional
Kamu harus memiliki sikap professional dalam berkarya. Selain itu, kamu juga harus menjalankan segala sesuatu dengan seutuhnya, dan tidak setengah-setengah. Sikap profesional akan membuat kamu berorientasi pada masa depan, sehingga kamu memiliki keahlian dalam mengantisipasi perkembangan lingkungan dan tantangan yang akan datang. Pentingnya profesionalisme dalam berkarya dapat membuat kamu menguasai pekerjaanmu dan komitmen terhadap karya yang akan kamu buat. Perlu diingat bahwa kamu harus selalu memahami mana prioritas dan tidak mencampuradukkan urusan pribadi dengan pekerjaan selama berkarya.
6. Data driven
Data driven merupakan cara dengan menentukan keputusan sepenuhnya berdasarkan data. Kamu bisa menggunakan data driven sebagai faktor utama atau dasar dalam mengambil keputusan. Kamu bisa mencari informasi terbaru tentang apa yang terjadi di sekitarmu? Apa yang dibutuhkan di pasaran? dan jangan melakukan sesuatu hanya dengan perkiraan. Semua memerlukan data dan fakta sebagai dasar dalam berkarya. Dengan data driven kamu bisa melihat kebutuhan pasar, memahami persoalan dan menggali solusi agar kamu bisa berkarya dengan baik. Dalam hal ini, kamu harus selaku peka terhadap perubahan data.
7. Resilient
Terakhir kamu harus menjadi seorang yang resilient yang artinya kamu harus bisa beradaptasi dengan segala hal. Kamu harus menjadi seorang yang gigih, dan tidak gampang menyerah dengan persoalan yang ada. Ketika ada hambatan, kamu bisa mencari solusi penyelesaian. Kunci yang penting dalam kemampuan resilient yaitu menurunkan ekspektasi, dengan begitu selama berkarya kamu bisa mengetahui baik, buruk dan sikap yang akan kamu lakukan apabila kamu mengalami kegagalan. Kemudian kamu harus melakukan action karena kamu tidak bisa hanya sekedar membaca atau paham teori, tetapi kamu juga perlu sebuah action atau langkah nyata.
So, dalam berkarya kamu bebas memutuskan apapun yang kamu inginkan, yang penting kamu bahagia menjalaninya, enjoy dan jangan sampai kamu di dikte oleh orang lain. Lakukan segala sesuatu sesuai inner voice hati dan pikiranmu. Jangan terlalu sering mendengarkan omongan orang lain hingga lupa mendengarkan diri sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H