Pandemi Covid-19 tidak menghentikan semangat generasi millennial untuk berlomba-lomba dalam berkarya. Berangkat dari keinginan untuk memecahkan masalah, banyak cara yang dilakukan generasi millennial untuk tetap produktif.
Passion menjadi hal yang paling mendasar dalam berkarya. Generasi millennial harus mengenal passion dalam dirinya. Berkarya tidak akan menjadi beban apabila yang kita lakukan sesuai dengan keinginan dan passion yang kita miliki.
Dalam berkarya, mulailah dengan niat yang positif. Cobalah menggeluti apa yang kita sukai sesuai dengan passion kita masing-masing. Untuk menunjang keberhasilanmu dalam berkarya, berikut ini ada 7 cara yang bisa kamu lakukan agar sukses dalam berkarya.
1. Well prepare
Sebelum berkarya pastikan untuk menyiapkan semua hal dengan baik, tidak terburu-buru dan tidak mendadak. Mulailah menjadi seorang yang well prepared, artinya kamu harus terbiasa menyiapkan segala sesuatu sebelum melakukan sebuah hal. Kamu bisa membuat plan kegiatan tentang apa saja yang akan kamu lakukan. Apabila kamu sudah mulai menjadi orang yang selalu mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, maka kamu akan lebih mudah dalam berkarya lho! Jadi, kamu harus selalu well prepare ya!
2. Critical thinking
Ketika mulai berkarya cobalah untuk selalu "learn to aks why?" atau belajar bertanya mengapa. Kita harus memiliki sebuah alasan atas apa yang kita lakukan. Tidak melakukan sesuatu dengan asal-asalan dan hanya mengikuti orang lain. "Learn to ask why?" atau "mengapa kamu melakukan hal tersebut?" ini merupakan critical thinking seseorang dalam berkarya. Critical thinking atau berpikir kritis sangat penting karena dapat meningkatkan proses kerja dan meningkatkan intuisi sosial. Kamu tidak bisa menyalah artikan critical thinking sebagai pemikiran yang argumentatif atau kritis terhadap orang lain. Karena pada dasarnya, critical thinking memiliki banyak manfaat dalam berkarya terutama untuk diri sendiri. Salah satu manfaatnya yaitu bisa mengungkap kekeliruan, kemampuan menganalisis tinggi dan cepat tanggap dalam menghadapi suatu masalah.
3. Fokus
Fokus juga menjadi hal terpenting dalam berkarya. Kamu harus selalu fokus terhadap apa yang sedang kamu lakukan, tanpa ada gangguan atau hal lainnya. Fokus dapat didefinisikan sebagai kemampuan konsentrasi pada tingkat kepekaan suatu objek tanpa menambahkan hal lainnya yang bisa mengurangi bahkan menghilangkan kualitas konsentrasi. Ketika kamu sudah berhasil untuk fokus, maka kamu telah menyingkirkan segala pengaruh yang mengganggu perhatianmu. Selain itu, fokus juga akan mempermudah segala urusan dan kamu dapat bekerja lebih cepat karena kamu telah berkonsentrasi melakukan hal tersebut tanpa memikirkan hal lainnya.
4. Details matter
Ada yang tak kalah penting, selama berkarya kamu harus selalu memperhatikan details matter. Kamu harus mengerjakan segala sesuatu dengan merinci dan detail. Details matter akan membuat kamu lebih peka, teliti dan mengetahui kekurangan pada karya yang kamu buat. Agar lebih mudah sebaiknya kamu membuat storyboard tentang semua hal yang ingin kamu lakukan dalam membuat sebuah karya, dengan begitu akan lebih jelas memperlihatkan detail penting apa saja yang dibutuhkan. Dalam memperhatikan details matter memang dibutuhkan kesabaran khusus namun ingatlah salah satu pesan dari Steve Jobs "details matter, it's worth waiting to get it right."
5. Professional
Kamu harus memiliki sikap professional dalam berkarya. Selain itu, kamu juga harus menjalankan segala sesuatu dengan seutuhnya, dan tidak setengah-setengah. Sikap profesional akan membuat kamu berorientasi pada masa depan, sehingga kamu memiliki keahlian dalam mengantisipasi perkembangan lingkungan dan tantangan yang akan datang. Pentingnya profesionalisme dalam berkarya dapat membuat kamu menguasai pekerjaanmu dan komitmen terhadap karya yang akan kamu buat. Perlu diingat bahwa kamu harus selalu memahami mana prioritas dan tidak mencampuradukkan urusan pribadi dengan pekerjaan selama berkarya.
6. Data driven
Data driven merupakan cara dengan menentukan keputusan sepenuhnya berdasarkan data. Kamu bisa menggunakan data driven sebagai faktor utama atau dasar dalam mengambil keputusan. Kamu bisa mencari informasi terbaru tentang apa yang terjadi di sekitarmu? Apa yang dibutuhkan di pasaran? dan jangan melakukan sesuatu hanya dengan perkiraan. Semua memerlukan data dan fakta sebagai dasar dalam berkarya. Dengan data driven kamu bisa melihat kebutuhan pasar, memahami persoalan dan menggali solusi agar kamu bisa berkarya dengan baik. Dalam hal ini, kamu harus selaku peka terhadap perubahan data.
7. Resilient
Terakhir kamu harus menjadi seorang yang resilient yang artinya kamu harus bisa beradaptasi dengan segala hal. Kamu harus menjadi seorang yang gigih, dan tidak gampang menyerah dengan persoalan yang ada. Ketika ada hambatan, kamu bisa mencari solusi penyelesaian. Kunci yang penting dalam kemampuan resilient yaitu menurunkan ekspektasi, dengan begitu selama berkarya kamu bisa mengetahui baik, buruk dan sikap yang akan kamu lakukan apabila kamu mengalami kegagalan. Kemudian kamu harus melakukan action karena kamu tidak bisa hanya sekedar membaca atau paham teori, tetapi kamu juga perlu sebuah action atau langkah nyata.
So, dalam berkarya kamu bebas memutuskan apapun yang kamu inginkan, yang penting kamu bahagia menjalaninya, enjoy dan jangan sampai kamu di dikte oleh orang lain. Lakukan segala sesuatu sesuai inner voice hati dan pikiranmu. Jangan terlalu sering mendengarkan omongan orang lain hingga lupa mendengarkan diri sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H