Mohon tunggu...
Lutfan Naury
Lutfan Naury Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPNVYK, Operator dan Penggiat Radio Amatir

Selanjutnya

Tutup

Politik

Misi Penghapusan Senjata Nuklir: Suatu Kewajiban Moral Bagi Umat Manusia

5 Juni 2023   00:28 Diperbarui: 5 Juni 2023   00:40 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, ada beberapa prospek yang menawarkan harapan untuk mencapai dunia bebas senjata nuklir. Pertama, opini publik global semakin menyadari konsekuensi bencana dari senjata nuklir. Kesadaran ini dapat mendorong pemerintah untuk memprioritaskan pelucutan senjata dan mengambil langkah-langkah konkret untuk mencapainya. Kemajuan teknologi juga dapat membantu upaya perlucutan senjata. Inovasi dalam teknologi verifikasi dan sistem pemantauan dapat meningkatkan transparansi dan membangun kepercayaan dalam proses perlucutan senjata. Memanfaatkan teknologi ini dapat memfasilitasi verifikasi komitmen perlucutan senjata nuklir, memastikan kepatuhan, dan memperkuat kerja sama internasional.

Selain itu, keberhasilan prakarsa perlucutan senjata di masa lalu, seperti Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis (START) dan Perjanjian Pelarangan Uji Coba Nuklir Komprehensif (CTBT), menunjukkan potensi kemajuan yang dapat dicapai melalui kerja sama, dialog, dan negosiasi internasional. Meskipun penghapusan total senjata nuklir tetap menjadi tujuan jangka panjang yang kompleks, langkah-langkah signifikan dapat diambil untuk mengurangi persediaan, mencegah proliferasi, dan memperkuat rezim perlucutan senjata. Mengatasi masalah keamanan, membangun mekanisme verifikasi yang kuat, dan memupuk kepercayaan internasional menjadi kunci kemajuan.

Secara moral, penggunaan senjata nuklir dalam perang tidak dapat dibenarkan. Dampak yang ditimbulkan oleh senjata nuklir sangatlah destruktif, dengan potensi menghancurkan wilayah dan menewaskan banyak nyawa. Selain itu, hukum internasional melarang penggunaan senjata nuklir dan menganggapnya melanggar aturan Hukum Humaniter Internasional (HHIK). Perjanjian nonproliferasi dan perjanjian internasional lainnya telah ditandatangani oleh banyak negara, dan mereka mengatur penggunaan nuklir untuk kepentingan damai. Pelanggaran terhadap peraturan ini dapat mengakibatkan sanksi diplomatik, ekonomi, dan bahkan sanksi militer jika perlu.

Kita juga wajib untuk berpikir lebih cerdas lagi akan dampak dari nuklir itu sendiri, jika suatu nuklir diledakkan di suatu negara yang memiliki penduduk yang tinggi pasti berdampak bagi nyawa banyak orang dan juga pasti mengakibatkan kelaparan penduduk, senjata nuklir merupakan senjata yang paling menghancurkan dan paling merusak yang pernah di temukan oleh manusia.      

Meskipun tantangan dalam penghapusan senjata nuklir tetap ada, ada prospek untuk mencapai dunia yang bebas dari ancaman perang nuklir. Dengan meningkatnya kesadaran global, kemajuan teknologi, dan keberhasilan inisiatif sebelumnya, visi dunia bebas senjata nuklir dapat direalisasikan. Hal ini akan memastikan masa depan yang lebih aman dan damai bagi umat manusia.

Penulis: Lutfan Naury & Beatrix Damanik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun