Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pendosa yang Berpura-pura Baik

29 Juli 2023   00:39 Diperbarui: 29 Juli 2023   00:54 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bermula sebab pertemuan yang tak diduga, membuka segala yang mati dan kenyamanan yang membuat bodoh. Ketidakberterimaan akan hidup.

Mendidih, di mana-mana kompromi. Sedari dini sudah dipaksa berbuat yang tak ingin dibuat. Tak bersuara apa lagi berteriak.

Terlihat baik dengan segalamu, kaukian liar, memanipulasi dengan tindakan, malah membinasakan. Seolah menjadi harapan, sebaiknya kau hanya ingatan yang buruk.

Hanya sibuk menikmati waktu yang malang. Penuh gairah amarah, kebencian, emosional, sebaliknya juga pencemburu akut. Ingin dihindari dan dimiliki pada saat yang sama. Relasi macam apa? Dasar pendosa yang pura-pura baik.

Maaf, maaf, dan maaf yang tak berujung! Kepergian adalah pilihan yang harus dilakukan tetapi diam-diam jatuh dalam dosa yang merayu. Ada penyesalan dan hasrat yang dirumit cemburu.

Aish, dengan air mata dijatuhkan dengan itu pula aku menikmati hujan yang salah. Terbiasa melakukan pembelaan diri dengan perbuatan yang disangka baik tapi berujung maut.

Pendosa itu adalah aku! Demi dipeluk kau, aku bisa berhenti dari kejujuran. Tersesat di kompas kesendirian! Yang paling kubenci adalah membiasakan diri mati pada kesadaran, tak sadar akan sisa hidup. Dasar, pendosa yang payah. Pendosa yang berpura-pura baik. Munafik.

Aku seperti lumpur di jalan, melakukan pemberontakan dalam diam di kala luang. Di April yang basah, ada kejujuran pendosa yang payah dan dilarutkan dalam abjad-abjad yang penuh air mata.

***
Rantauprapat, 17 April 2023
Lusy Mariana Pasaribu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun