Meminjam kalimatnya bu Putri Dewi, salah satu warga Kompasiana. Bahwa menulis adalah jiwa yang berkembang dan saya sependapat dengan itu. Kata-kata dalam tulisan kita merupakan bagian dan cerminan jiwa kita.
Jadi ketika kita atau kers menghapus artikel yang sudah ditayangkan dan itu dikarenakan artikel tersebut tidak laku, bukankah kita atau kers sudah merobek juga menikam tulisan kita sendiri dan meletakkan tulisan kita ke dalam ruang kosong yang hampa.
***
Lusy Mariana Pasaribu
[10.06.20, 20:42 WIB]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H