Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menghapus Artikel karena Tidak Laku, Apakah Tepat?

21 Juni 2020   07:07 Diperbarui: 21 Juni 2020   07:21 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak sampai di situ, tanggal 7 Juni 2020 tepat pukul 15:25 WIB. Saya tanpa sengaja melihat salah satu postingan artikel kers yang cukup menggoda untuk saya berkomentar. Kurang lebih artikel tersebut mempertanyakan tentang artikel kita berkah atau tidak? Dan memberikan beberapa point untuk menjabarkan artikel yang berkah dan tidak seperti apa?

Dan saya memberikan komentar dengan menyampaikan opini, bahwa pendapat beliau yang sudah dijelaskan dalam artikel tidak bisa menjadi patokan dari keberkahan suatu artikel. Lalu beliau (kers) memberikan balasan dengan menulis bahwa bukan maksudnya tidak berkah (musibah) tapi beberapa point tadi lebih kepada artikel yang TIDAK LAKU.

Yang saya pahami isi dari artikel kers itu, maksud dari artikel yang tidak laku adalah:
1. Keterbacaan kurang dari 100
2. Pengunjung artikel kurang dari 2
3. Komentar pada artikel tidak ramai

Dan yang mengejutkan bagi saya, pada tanggal 9 Juni 2020 saya membaca salah satu komentar di postingan artikel puisi kers. Komentar itu kira-kira seperti ini: semoga label biar laku, satu jam kemudian ada lagi komentar bahwa kalau tidak label akan dihapus. 

Bagi kers tersebut, ARTIKEL yang diberikan LABEL oleh admin K, barulah dikategorikan LAKU. Walau keterbacaannya minim sekalipun. Apakah berarti setiap artikel yang akan dipertahankan dalam akun kers tersebut haruslah yang mendapatkan LABEL? Entahlah, saya tidak bisa mengetahuinya.

Sedikit menggelitik bukan, jika setiap tulisan yang akan ditayangkan harus diberikan LABEL. Kalau tidak, tulisan yang sudah ditulis dan ditayangkan akan dihapus dan dibuang (sia-sia). Bukankah itu motivasi yang keliru dalam menayangkan artikel (tulisan).

Dari hal ini, bisa dikatakan artikel yang TIDAK LAKU memiliki defenisi tersendiri bagi setiap kers.

Yang menjadi pertanyaannya adalah:
Menghapus artikel karena tidak laku, apakah tepat?

Bagi saya pribadi, menghapus artikel karena tidak laku adalah tindakan yang kurang tepat. Walau saya sendiri pernah melakukannya.

Dan benar bahwa tidak ada larangan baku di platform blog K, tidak bisa menghapus artikel yang sudah ditayangkan. Jadi tindakan tersebut bisa dilakukan warga Kompasiana (kers), dan hal tersebut sah-sah saja.

Walau demikian, saya menyadari bahwa setiap kata yang telah dipersembahkan dalam sebuah tulisan memiliki makna tersendiri. Dan lagi, tulisan yang telah hadir merupakan jejak perjalanan dari kurva hidup si penulis itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun