Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - Ada beberapa hal yang dapat tersampaikan tentang apa yang dirasa dan dipikirkan

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Simfoni Rindu

8 Mei 2020   21:13 Diperbarui: 8 Mei 2020   21:34 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Meremas rindu digulung asa, membayangkan indah bola mata seseorang yang dicintai
Mengharap hadirnya menemani, sebab rasa ini bertumpu pada penantian

Simfoni rindu mengalir dalam jiwa, sampai-sampai menimbulkan benih-benih kecemasan dan menjatuhkan air mata
Bagaimana, jika rasa rindu ini tanpa temu dan tanpa ujung?
Akan terhempas pada sunyi hati
Dan hanya bait-bait rindu yang tertulis dalam kegelisahan dan kesepian diri

Rindu adalah rasa yang tercipta karena penyatuan dua hati
Berharap rindu ini tak menghilang tanpa jejak, namun akan menjadi senyum kebahagiaan saat cahaya api cinta antar dua hati telah menyatu

***
Lusy Mariana Pasaribu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun