Boentek, ketika semua tak mampu lagi kau sangga ,jiwa ragamu meronta karena usiamu telah senja,
Kau berhenti berjalan walau dengan penuh cercaan, penuh pilu semua kau tinggalkan
Kau terlunta di tengah keramaian
Hingga seorang datang meraihmu tuk pulang ke gubuk ilalang
Perlahan ia papah kau bangkit berjalan
Meski dengan penuh kesederhaan ia sirami asamu yang hampir padam
Boentek... Kini kau faham arti sebuah perjuangan bukan pada  materi berkelimpahan
Namun pada besarnya kesungguhan walau dalam keterbatasan
Ia tak membiarkan mu lelah sendirian,
Ia tak melepasmu  dalam perjalanan
ia menuntunmu lalui bersama , menembus rumitnya jalan untuk meraih sebuah tujuan
Lampung 11 Mei 2022
(Puisi ini ditulis dari kisah perjalanan berliku seorang wanita dengan sebuah nama panggilan kecil *Boentek Tu`ung perahu*)Â