Mohon tunggu...
Niluh Yusiani
Niluh Yusiani Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Seorang Ibu Rumah Tangga

Seorang ibu rumah tangga. Mencintai anak-anak. Menyukai menulis puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Boentek Tu`ung Perau

13 Mei 2022   03:00 Diperbarui: 13 Mei 2022   03:05 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by pixabay. Com

Boentek ku sebut saja namamu begitu,

Yang ku tahu ketika itu kamu bagai seekor burung di dalam sangkar lebah madu

Setiap hari kamu harus mengumandangkan suara merdu., tak perduli seberapa bersedih hatimu

Boentek , saat itu ibarat robot, tubuhmu yang mungil tak boleh lelah, harus selalu bergerak kesana kemari menuruti kehendak pengendali mesinmu, begitu sibuk kau lewati harimu tak boleh sedikitpun lemah baterai  mu

Boentek, ketika itu ibarat mesin ATM kau harus selalu sedia dana agar bila ingin , dia selalu bisa mencairkan saldo nya, bila tidak , maka bersiaplah umpatan kau dengarkan


Boentek dimasa itu kau dituntut selalu sempurna, bagai cerita sebuah film kartun, kantong dora emon, bila ingin ini dan itu
banyak sekali, kau harus mampu, 

Bila tidak bersiaplah serombongan isi kebun binatang berdendang


Boentek .. Selama itu kau bagai tong usang yang harus siap menerima dengan diam segala bentuk sampah yang dimasukkan

Boentek ... dalam rentang waktu yang panjang ku tahu kau lelah,dan gamang
Lukamu berdarah kian bersarang


Atas nama berjuang semua derita sendirian kau topang


Boentek, ketika semua tak mampu lagi kau sangga ,jiwa ragamu meronta karena usiamu telah senja,
Kau berhenti berjalan walau dengan penuh cercaan, penuh pilu semua kau tinggalkan


Kau terlunta di tengah keramaian
Hingga seorang datang meraihmu tuk pulang ke gubuk ilalang


Perlahan ia papah kau bangkit berjalan
Meski dengan penuh kesederhaan ia sirami asamu yang hampir padam


Boentek... Kini kau faham arti sebuah perjuangan bukan pada   materi berkelimpahan
Namun pada besarnya kesungguhan walau dalam keterbatasan


Ia tak membiarkan mu lelah sendirian,
Ia tak melepasmu  dalam perjalanan
ia menuntunmu lalui bersama , menembus rumitnya jalan untuk meraih sebuah tujuan

Lampung 11 Mei 2022

(Puisi ini ditulis dari kisah perjalanan berliku seorang wanita dengan sebuah nama panggilan kecil *Boentek Tu`ung perahu*) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun