Dalam pendidikan nonformal Ini masalahnya usia peserta didik tidak begitu dipersoalkan demikian pula dengan jenis kelaminnya.
Pendidikan non-formal tidak mengenal kelas atau tingkatan secara kronologis kalaupun ada penjenjangan tidak seketat seperti dalam pendidikan formal.
Program kegiatannya dilaksanakan secara terencana teratur dan sengaja namun penyelenggaraannya lebih luas dengan mempertimbangkan kesempatan peserta didik.
Suasana belajar yang saling belajar dan saling membelajarkan di antara peserta didik.
Tujuan pembelajaran dirancang dan diarahkan pada upaya untuk memperoleh lapangan kerja dalam usaha meningkatkan pendapatan dan taraf hidup.
Waktu dan tempat belajar disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik serta lingkungannya.
Kegiatan pendidikan non formal tidak terlalu banyak menuntut Tersedianya prasarana dan sarana belajar yang lengkap di manapun dan dengan peralatan yang sederhana sekalipun program ini sudah dapat dilaksanakan dan diselesaikan.
Pendidikan non-formal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti penambah dan pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat atau seumur hidup.
Pendidikan non-formal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian professional.
Pendidikan non-formal meliputi pendidikan kecakapan hidup pendidikan kepemudaan pendidikan pemberdayaan perempuan pendidikan keaksaraan serta pendidikan lain ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
.Satuan pendidikan non-formal terdiri atas Lembaga Kursus lembaga pelatihan dan kelompok belajar pusat kegiatan belajar masyarakat majelis taklim satuan pendidikan yang sejenis.