Di tengah krisis pandemi saat ini, membangkitkan kembali daya minat baca dan menulis buku adalah sebuah keniscayaan. Â Terutama pada anak-anak, melalui pembiasaan-pembiasaan yang terus diuapayakan oleh orangtua. Â Agar masyarakat Indonesia bangkit kembali daya intelektualnya melalui habitat membaca dimulai dari masa kanak-kanak. Â
Walaupun upaya meningkatkan minat baca dikalangan masyarakat telah dilakukan baik oleh pemerintah maupun swasta.  Dengan adanya Hari buku anak  sedunia, ataupun hari buku nasional adalah merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan daya baca buku di kalangan masyarakat luas.Â
Upaya-upaya lainnya bisa dilakukan dimulai dari keluarga di rumahnya masing-masing  dengan membiasakan membedah buku bersama-sama, atau mengkonsumsi buku sebagai bahan bacaan wajib keluarga.  Masa pandemic adalah masa paling tepat untuk melakukan itu semua, dimana hampir seluruh anggota keluarga berkumpul.  Ayah, ibu sebagai penggerak Utama Keluarga, hendaknya menjadi contoh suri tauladan bagi anak-anaknya dalam mencintai buku dan kebiasaan membaca.  Menjadikan Rumah sebagai sarana perpustakaan untuk pengayaan keilmuan keluarga.  Kemampuan berkonsentrasi dalam membuat buku, membaca buku akan mampu meningkatkan imunitas tubuh dan pikiran manusia.
Jika gadget mendekatkan yang jauh, tapi dia mampu menjauhkan yang dekat, dan tidak mampu abadi dalam menyimpan memori. Â Sedangkan buku mendekatkan yang jauh, memberi kehangatan untuk yang dekat dan dia mampu menyimpan memori tertulis sekalipun orangnya telah tiada.
Selamat Hari Buku Anak sedunia, selamat menjelajah isi dunia melalui sebuah halaman buku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H