Mohon tunggu...
Lusiana Roamer
Lusiana Roamer Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hidup harus bermanfaat dan berguna untuk orang banyak. Berbuat ikhlas tanpa alasan..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cermin Diri

3 Februari 2025   00:51 Diperbarui: 3 Februari 2025   00:51 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar : Dok. Pribadi

Berkaca pada mimpi hari ini

Begitu banyak yang sudah dilalui

Begitu pilu rasa hati, ketika semua pergi

Menjadikan rasa dan nurani sepi, tiada arti

Langit biru yang selalu mewarnai alam

Seperti ikut merasakan dari lubuk yang terdalam

Betapa rindu terpendam, merasakan asa

Diantara buliran air hujan yang turun dari angkasa

Wahai diri, sadarilah bahwa ini hanya dunia semata

Bahwa semua sebatas mimpi dan sandiwara

Ketika kehidupan nyata tercipta, sejenak rinai hujan

Seolah-olah berkata bahwa semua adalah ujian

Usia hanyalah media kehidupan bagi manusia

Sebagai pengingat bahwa hidup penuh noda dan dosa

Sebagai penanda bahwa Sang Kuasa telah memberikan cerita

Yang harus dilalui dengan penuh rasa dan cinta

Wahai diri, jagalaha hati dan tunaikan tugas suci

Saat usia masih melekat dan terpatri di hadapan Ilahi Robi

Bahwa kehidupan dan cinta sejati bukanlah mimpi

Yang harus ditepiskan tanpa arti dari dalam diri

Ampuni ya Allah, atas apa yang telah terjadi

Walaupun asa sudah terbiasa menerima titah Ilahi

Lambat laun, diri ini memahami bahwa dunia adalah

Tempatnya salah dan dosa yang tiada terperi

Wahai diri, jadikan hati ini sebagai cerminan diri

Agar senantiasa batin ini melihat pada dunia

Bahwa tidak ada yang kekal selamanya

Bahwa semua kehidupan ini adalah milik-Nya

Wahai diri, bermuhasabahlah.. bermuamalah lah ... 

Menuju cinta sejati, dengan segala hasil cerminan diri

Senantiasa Ilahi Robi menyertai

Di kehidupan kekal di alam nanti

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun