Mohon tunggu...
Lusiana Roamer
Lusiana Roamer Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hidup harus bermanfaat dan berguna untuk orang banyak. Berbuat ikhlas tanpa alasan..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berharap Pasti

12 Januari 2023   00:01 Diperbarui: 12 Januari 2023   00:04 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup bukan hanya berbicara tentang hati

Ketika semuanya harus dilewati dan disyukuri

Semata-mata diri yang terkadang merasa tak pasti

Saat asa hilang tanpa kendali 

Kala jiwa menepi namun arahnya seperti mati, 

Tak berujung namun tiada rasa hati

Berlalu waktu terkadang menyiratkan sembilu

Sakit diri membuat semua kelu

Tiada hakikat hidup, hanya batin terasa pilu

Mengenang jasad ini yang hanya bisa tersedu-sedu

Menjalani cerita hidup ini dengan sepi

Mencari tempat berlabuh

Wahai langit, yang menaungi kehidupan ini

Lautan luas yang mendamaikan hati saat memandangnya

Deru ombakmu terdengar seperti lagu

Yang suatu saat bisa membawa diri menuju haribaan-Mu

Diiringi dosa diri yang melekat seperti debu

Ya Rabb, semoga ada ampunan-Mu

Saratnya dosa mengelilingi diri ini

Yang suatu masa haruslah seperti petinggi

Dia akan muncul seperti pelangi

Dengan beraneka warna kehidupan yang sudah dilalui

Tanpa kata, tanpa tawa, tanpa segala

Sang Pencipta menunggu tanggungjawab kita

Tuhan, berilah waktu sejenak bagi kami

Untuk memperbaiki diri dan menemukan yang hakiki

Bahwa hidup itu indah dalam elegi

Nafas ini berguna untuk anak negeri

Sisa usia dijalani dengan hati nurani

Mencapai ketenangan dengan segala sinergi

Salam kami untuk para petinggi negeri

Semoga masa depan bisa lebih berarti

Membangun negeri ini dengan cara yang alami

Tanpa kebohongan dan kemunafikan yang semakin tinggi

Berharap diri masih bisa menjadi suci

Di tengah-tengah jaman yang membuat ngeri

Tetap yakinlah, bahwa hidup harus terus dijalani

Semangat teruslah berkobar dalam diri

Tiada lagi saling menyakiti

Tapi teruslah memberi, memberi, dan memberi

Sampai waktunya tiba, dan kita akan kembali

Berjumpa dengan Sang Pencipta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun