Mohon tunggu...
Lusiana Roamer
Lusiana Roamer Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hidup harus bermanfaat dan berguna untuk orang banyak. Berbuat ikhlas tanpa alasan..

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Eksistensi Tanpa Kompetensi, Apa Jadinya?

20 Februari 2022   12:24 Diperbarui: 27 Februari 2022   14:02 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkadang eksistensi diartikan dengan memandang bahwa taraf hidup lebih tinggi dari yang lain dan keberadaannya ditentukan oleh dirinya sendiri bukan karena adanya rekan atau kerabatnya.

Sementara kompetensi sebagai suatu keterampilan, pengetahuan, sikap dasar, dan nilai yang terdapat dalam diri seseorang yang tercermin dari kemampuan berpikir dan bertindak secara konsisten.

 Kompetensi juga tidak hanya tentang pengetahuan atau kemampuan saja, namun kemauan melakukan apa yang diketahui sehingga menghasilkan manfaat bagi orang banyak.  

Ilustrasi Gambar. Sumber : Geulgram
Ilustrasi Gambar. Sumber : Geulgram

Berbicara tentang eksistensi, saat ini banyak terjadi (mungkin juga di sekitar saya ada ya... hheee) yang bersikap seperti itu. Ingin eksis, tapi sebenarnya tidak ada kompetensi yang dimiliki di bidang itu. 

Jadi sekadar hanya ingin terlihat beda dengan orang lain dan bahkan menjadi pusat perhatian khalayak ramai. Hanya sayangnya tindakan yang dilakukan tidak sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Contohnya :

1. Tenaga pendidik atau tenaga kependidikan yang selalu berkoar-koar tentang kedisiplinan tapi ternyata dirinya sendiri tidak menerapkan itu, misalkan:
a. Menyuruh siswa tidak berambut gondrong, tapi sang pendidik atau tenaga pendidikan itu justru kurang rapi juga rambutnya

b. Siswa dianjurkan berpakaian seragam sesuai hari supaya terlihat rapi, sementara sang pendidik atau tenaga pendidikan itu tidak mematuhi aturan sekolah bahwa gurunya juga harus berseragam sesuai hari karena telah ada kesepakatan antara mereka dengan pihak manajemen sekolah

c. Siswa harus datang tepat waktu sesuai jam pelajaran dimulai, tapi pendidik dan tenaga kependidikan terkadang masih terlambat juga memasuki kelasnya

2. Tenaga pendidik atau tenaga kependidikan mengajarkan peserta didiknya untuk selalu menjaga moral dan etika dalam bersosialisasi dan berkehidupan secara umum.

Tapi pada kenyataannya ada saja oknum pendidik atau tenaga kependidikan yang tidak bermoral dan tidak beretika, sebagai contoh:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun