Mohon tunggu...
Lusia Eksi
Lusia Eksi Mohon Tunggu... Guru - Guru MTs Hidayatullah Denpasar

Ibu dari 2 anak. Guru yang suka menulis, membuat craft, dan sesekali memasak.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Mengenal Fabel: Dongeng Binatang Tentang Kebaikan

25 Desember 2024   14:58 Diperbarui: 25 Desember 2024   14:58 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenal Fabel: Dongeng Binatang Tentang Kebaikan

Pernahkah kita membaca majalah anak BOBO? Atau membaca cerita Kancil si Pencuri Ketimun?
Jenis cerita anak tersebut termasuk dalam Fabel.


Apa sih yang dimaksud dengan fabel?


Definisi fabel menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah cerita yang menggambarkan watak dan jiwa manusia yang menyatu dengan hewan sebagai pelaku cerita. Jadi yang dimaksud dengan fabel, secara umum adalah cerita yang menampilkan tokoh-tokoh hewan yang dapat berpikir dan bersosialisasi seperti manusia. 

Tokoh-tokoh binatang tersebut digambarkan akal, tingkah laku, dan dapat berbicara seperti layaknya manusia.  Watak dan budi pekertinya pun digambarkan sama seperti manusia.


Bila kita pernah membaca majalah BOBO, di sana terlihat jelas tokoh-tokoh kelinci digambarkan berinteraksi seperti manusia. Mereka sebuah keluarga yang tinggal di sebuah rumah sederhana, namun keluarga tersebut termasuk keluarga bahagia. Banyak kejadian dan peristiwa yang membersamai keluarga Bobo ini, seperti ketika Bobo sekolah, ia terjebak hujan. Ia tidak membawa jas hujan ataupun payung, akhirnya ia nekat berbasah-basahan pulang ke rumah. Akibatnya ia dimarahi Emak. Keesokan harinya Bobo tidak masuk sekolah karena sakit.


Pesan yang disampaikan adalah untuk sedia payung atau jas hujan di kala musim penghujan. Jangan menerobos hujan karena bisa sakit.

Fabel dibuat dengan tujuan untuk untuk memberi pelajaran moral kepada pembaca anak-anak supaya mencontoh perilaku, budi pekerti, dan tata krama yang baik yang dicontohkan dalam cerita fabel, dan meninggalkan sifat-sifat buruk serta negatif jika ada.


Lalu, apa saja ciri-ciri dari cerita fabel? Ada beberapa ciri yang bisa diamati, yaitu:
1. Tokoh utama cerita ini diperankan oleh binatang
2. Setiap tokoh cerita bertingkah laku, berbicara dan berpikir layaknya manusia
3. Alur cerita biasanya sederhana dan pendek
4. Cerita menggambarkan karakter, moral, dan kritik perihal kehidupan

Untuk memulai menulis fabel, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. Memilih tokoh cerita,  termasuk di dalamnya adalah latar kejadian atau tempat, waktu,  sosial dan emosional sang tokoh.
2. Memilih sifat dan karakter tokoh
3. Membuat konflik cerita, biasanya konflik bersifat sederhana
4. Menentukan akhir cerita dengan pesan moral yang harus disampaikan
Di akhir cerita, biasanya terdapat Koda. Koda yaitu pesan moral yang bisa diambil dari sebuah cerita fabel.


Dalam menulis fabel, tokoh utama sangat penting. 

Misalnya kita akan menulis tentang semut. Kita tahu bahwa semut adalah binatang yang senang bekerja dan bersama-sama bahu membahu mengangkat makanan untuk persediaan.
Tokoh yang diambil dalam cerita ini adalah seekor semut pemalas. Ia tak mau bekerja keras seperti teman-teman lainnya. Sebagai latar atau tempat adalah sebuah rumah semut di sudut kebun, waktunya saat kemarau. Ketika musim kemarau datang, semut ini hanya makan saja tidak mau bekerja sama mengumpulkan makanan. Walaupun dinasihati, ia bergeming, tak mau untuk bersiap-siap di musim hujan. Bahkan ia mengolok-olok temannya yang dibilangnya terlalu rajin.

Ketika musim kemarau berlalu, dan musim penghujan datang, semut ini kelaparan. Tak ada teman yang mau berbagi, karena mereka menyiapkan persediaan khusus untuk keluarga. Untunglah ada satu semut baik hati, ia memberi persediaan makanannya yang berlebih. 

Dari kejadian itu, semut tadi jadi sadar bahwa hidup tidak boleh bermalas-malasan, karena semua hal buruk akan ditanggung sendiri. Mereka akan kekurangan, kelaparan, dan gaya hidup malas bukanlah gaya hidup yang baik. Karena kita diciptakan untuk beribadah, bukankah mencari nafkah juga beribadah?


Demikian langkah-langkah menulis cerita fabel. Ada tokoh, ada sifat dan karakter tokoh, ada konflik, dan ada koda atau pesan moral yang ingin disampaikan penulis.


Ada beberapa contoh cerita fabel yang cukup terkenal, diantaranya:
1. Sang Kancil Pencuri Ketimun
2. Kura-kura dan Kelinci
3. Gajah dan Semut
4. Buaya dan Si Kancil yang Cerdik
Serta masih banyak contoh fabel lainnya.


Bila diperhatikan, di akhir cerita dari semua fabel ini adalah mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan norma-norma kejujuran. Hal inilah yang merupakan keuntungan dari menulis cerita fabel, ketika pembaca anak-anak membaca dongeng fabel, di akhir cerita mereka tidak merasa digurui dan diperintah secara paksa untuk berbuat baik. Mereka akan menilai perilaku binatang-binatang tersebut, dan menjadikan contoh untuk berbuat kebaikan dan kejujuran. Mereka tidak ingin malas seperti contoh semut di atas, atau tak ingin sakit akibat kehujanan seperti cerita Bobo.

Dengan kemampuan penulis menceritakan peristiwa secara tepat, maka transfer ilmu mengenai hal-hal baik kepada anak-anak akan sampai dengan cara yang halus dan gampang dicerna. Semoga akan semakin banyak  orang yang mengenal fabel sebagai sarana pendidikan usia dini, sebagai alat pembelajaran moral untuk anak-anak, dan makin banyak juga penulis yang peduli dan membuat fabel dengan tujuan mencerdaskan generasi muda melalui cerita binatang tentang kebaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun