Mohon tunggu...
Lusi Setyaningsih
Lusi Setyaningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa, saya termotivasi adanya kata (Man Jadda Wajada) yang berarti Barang Siapa yang Bersungguh-sungguh Melakukan Sesuatu, Pasti Akan Berhasil.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Analisis Kesalahan Ejaan pada Spanduk, Baliho, dan Pamflet dalam Konteks Masyarakat

4 Juni 2024   22:24 Diperbarui: 5 Juni 2024   06:23 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2.4 (Pemenggalan Kata) Sumber: Nanda, 2023

          Menurut Sudrajat dan Megawati (2015: 5) banyak para ahli menguraikan pengertian mengenai spanduk, spanduk merupakan kain membentang biasanya berada ditepi-tepi jalan yang berisi teks, warna dan gambar, spanduk merupakan suatu media informasi, spanduk dapat dibuat sendiri, bisa dengan menggunakan cat, sablon (screen printing) ataupun dengan cara cat mesin (offset). Spanduk juga merupakan media promosi yang berupa kain rentang yang berisi slogan, propaganda, atau berita yang perlu diketahui umum. Berdasarkan definisi-definisi tersebut peneliti sampai pada pemahaman. Bahwa spanduk merupakan media promosi yang terbuat dari kain yang berisi slogan, propaganda, atau berita yang perlu diketahui umum. Adapun manfaat Spanduk ialah:

  • Bukan hanya sekedar untuk dipandang saja, spanduk dapat mempengaruhi citra produk suatu perusahaan, lembaga maupun sebuah instansi.
  • Menimbulkan kepercayaan orang banyak, khususnya konsumen terhadap suatu produk ataupun bisnis.
  • Mengingatkan masyarakat umum pada produk atau perusahaan.
  • Menimbulkan atau membangun loyalitas masyarakat umum atau konsumen terhadap suatu bisnis.

     3. Pengertian Baliho
         Baliho dengan papan iklan atau billboard hampir sama, yang membedakan antara keduanya yaitu dalam penempatan medianya. Untuk baliho penempatannya atau konstruksinya hanya sementara atau bisa di ubah ubah penempatannya sedangkan papan reklame bersifat statis atau hanya digunakan pada satu tempat saja. Mengurai bahan yang bisa digunakan dalam baliho ialah kayu, logam, kain, fiberglas, dll. Dengan isi yang berupa informasi jangka pendek mengenai suatu acara atau kegiatan yang bersifat insidental (Tarigan, 2018 : 60 ).

     4. Kesalahan Berbahasa dalam Penerapan Kaidah Ejaan

          Bahasa Indonesia Dalam (KBBI V) (2017 : 75) ejaan adalah kaidah yang digunakan untuk mendeskripsikan bunyi dalam teks dan menggunakan tanda baca. Pertanyaan ejaan tidak hanya tentang cara mengeja kata, tetapi juga tentang cara menempatkan huruf dalam satuan yang lebih besar. Ejaan juga melibatkan penggunaan tanda baca dalam unit karakter ini. Berikut ini adalah uraian kesalahan kebahasaan dalam penerapan kaidah dalam ortografi bahasa Indonesia.

  • (a). Kesalahan Penulisan Huruf Besar atau Huruf Kapital

Menurut Mulyadi (2017 : 8) penulisan huruf kapital biasanya digunakan pada huruf pertama petikan ataupun kutipan langsung, huruf pertama dalam pertuturan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, nama Tuhan, kitab suci. Dalam ejaan bahasa Indonesia terdapat pengelompokan yang lebih jelas dalam penulisan menggunakan huruf kapital, yaitu pada penulisan nama julukan (Jendral Kancil), perbedaan unsur geografi yang menjadi bagian nama diri dan nama jenis, penambahan gelar (Daeng, Datuk), dan penulisan bentuk penyapaan (Kutu Buku).

  • (b). Kesalahan Penulisan Huruf Miring Huruf

Menurut Mulyadi (2017 : 9 ) miring biasanya digunakan dalam kata yang berasal dari istilah asing, kutipan dan yang lainnya. Pengguna bahasa sering kali tidak memperhatikan kaidah penulisan huruf miring.

  • (c). Kesalahan Penulisan Kata

Kesalahan ejaan pada penulisan kata meliputi kesalahan penulisan kata dasar sekaligus juga pada wujud kata bentukan, kesalahan ejaan pada penulisan (-ku, -kau, -mu, dan –nya), kesalahan ejaan pada penulisan preposisi (di, ke, dan dari), kesalahan ejaan pada penulisan partikel pun, kesalahan penulisan per (Setyawati, 2010 : 151-153 ).

  • (d). Kesalahan Memenggal Kata

Menurut Bella, dkk (110) bentuk kesalahan linguistik dalam proses pemenggalan kata biasanya disajikan dalam tulisan jika terjadi pada saat pergantian baris. Pada proses bentu saat terjadinya pergantian baris pemenggalan terletak pada tepiatau istilah lainnya pinggir ujung baris bukan di bawah ujung baris tersebut.

  • (e). Kesalahan Penulisan Unsur Serapan

Menurut Setyawati (2010 : 160) pengaruh aliansi antar bangsa memprovokasi berkembangnya cakrawala budaya dan juga mempengaruhi munculnya keragaman. Perpaduan adat dan budaya yang dibawa oleh negara maju juga dapat mempengaruhi budaya berkembang dan salah satu produk budaya terpenting yang bersentuhan adalah pengaruh keragaman bahasa. Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia memiliki banyak ragam bahasa lain, baik dari bahasa daerah yang dimiliki sebagai ciri khasnya maupun dari perpaduan bahasa asing seperti Sansekerta, Arab, Portugis, Belanda dan Inggris.

  • (f). Kesalahan Penulisan Singkatan

Penulisan singkatan juga memiliki maksud yaitu bentuk yang dilakukan terhadap bentukan sebuah pemendekkan yang terdiri dari satu huruf atau lebih. Penulisan singkatan yang salah contohnya s/d yang benar s.d, a/n yang benar a.n, dan lain sebagainya (Bella, dkk : 110).

  • (g). Kesalahan Penulisan Klitika

Klitika merupakan kata singkatan yang melekat pada kata. Klitika harus dituliskan mengikuti serangkai kata yang mengikutinya. Klitika atau bisa disebut juga sebagai bentuk dari kata ganti, yang termasuk klitika ku, kau, mu, nya adalah bentuk singkatan dari kata ganti aku, angkau, kamu, dan ia (Bella, dkk : 110).


C. METODE PENELITIAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun