Mohon tunggu...
Lusi Rahmania
Lusi Rahmania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1

Aku suka nulis kadang, entah itu puisi ataupun sekadar quotes, MBTI aku INFJ xixi, konten yang paling aku suka biasanya tentang keproduktivitas-an xixi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat

30 Agustus 2024   05:11 Diperbarui: 30 Agustus 2024   06:54 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengertian dan Pentingnya Manajemen Sekolah dengan Masyarakat

Di era digital saat ini, hubungan antara sekolah dan masyarakat menjadi semakin penting, terutama setelah pandemi COVID-19 yang menuntut adaptasi cepat di bidang pendidikan. Manajemen yang efektif dalam mengelola hubungan ini dapat menjadi kunci keberhasilan sebuah sekolah dalam memenuhi kebutuhan pendidikan sekaligus berperan aktif dalam pembangunan masyarakat. 

Manajemen, berasal dari bahasa Latin "manus" yang berarti tangan, dan "agere" yang berarti melakukan. Kata-kata ini kemudian bergabung menjadi "managere" yang dalam bahasa Inggris berarti mengelola atau mengawasi. Dalam konteks manajemen, istilah ini merujuk pada proses pengorganisasian sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai serangkaian aktivitas yang mencakup perencanaan, pengambilan keputusan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan, yang semuanya dilakukan melalui sumber daya organisasi seperti manusia, uang, benda, dan informasi.

Dalam konteks hubungan antara sekolah dan masyarakat, manajemen memainkan peran penting. Menurut J.C. Siedel, hubungan masyarakat (humas) adalah upaya pengelolaan niat baik antara karyawan, pelanggan, dan masyarakat luas yang berfokus pada pencapaian pemahaman bersama. Ini merupakan proses berkelanjutan yang melibatkan analisis dan pernyataan yang akhirnya menciptakan kolaborasi antara semua pemangku kepentingan, baik internal seperti kepala sekolah, guru, dan staf, maupun eksternal seperti orang tua dan masyarakat.

Rhenald Kasali mengungkapkan bahwa meskipun manajemen dan hubungan masyarakat berkembang secara independen, keduanya memiliki hubungan yang erat. Manajemen telah memberikan kontribusi signifikan dalam memperkenalkan konsep humas dalam kehidupan sehari-hari. Dalam praktiknya, para profesional humas mengadopsi konsep-konsep manajemen untuk melaksanakan tugas mereka, seperti perencanaan, persiapan, pelaksanaan tindakan, komunikasi, dan evaluasi.

Sekolah sebagai sistem terbuka selalu berinteraksi dengan lingkungannya, termasuk masyarakat yang mendukungnya. Sebagai sistem terbuka, sekolah harus selalu siap merespon ide, kebutuhan, dan nilai-nilai yang ada di masyarakat. Di sisi lain, masyarakat juga terbuka untuk menerima dan mempertimbangkan kegiatan sekolah. Hubungan timbal balik ini memungkinkan sekolah untuk lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan memberikan kontribusi yang berarti dalam pengembangan komunitas.

Contoh Nyata: Kolaborasi Sekolah dan Masyarakat dalam Praktik

Sebagai contoh, sebuah sekolah di daerah pedesaan berhasil meningkatkan partisipasi orang tua dalam proses belajar-mengajar dengan melibatkan mereka dalam program pengembangan kurikulum berbasis lokal. Selain itu, sekolah-sekolah di perkotaan mulai memanfaatkan media sosial sebagai sarana komunikasi dengan orang tua dan masyarakat, yang terbukti efektif dalam meningkatkan kehadiran orang tua di acara-acara sekolah dan memperkuat dukungan terhadap kebijakan pendidikan.

Sekolah memiliki peran penting dalam mencerdaskan masyarakat. Selain memberikan pendidikan kepada putra-putri masyarakat, sekolah juga bertanggung jawab untuk memenuhi aspirasi masyarakat serta memberikan layanan dan pengembangan profesional yang dibutuhkan oleh komunitas.

Ruang Lingkup Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Rahmat menjelaskan bahwa manajemen hubungan masyarakat dalam lembaga pendidikan meliputi dua aspek utama: internal dan eksternal.

1. Hubungan Masyarakat Internal

Hubungan Masyarakat Internal adalah proses manajemen komunikasi yang dilakukan oleh pemangku kepentingan internal dalam sebuah lembaga pendidikan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas komunikasi di antara anggota lembaga dan menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif. Komunikasi yang efektif di antara pemangku kepentingan internal seperti administrator, staf, dan guru dapat meningkatkan kinerja lembaga dan memperkuat budaya organisasi. Beberapa aspek penting dalam hubungan masyarakat internal adalah:

   - Komunikasi Internal: Komunikasi yang baik dapat meningkatkan efisiensi kerja dan mempererat hubungan antar anggota lembaga pendidikan.

   - Kepemimpinan: Kepemimpinan yang efektif dapat mempengaruhi kualitas komunikasi dan kinerja anggota lembaga pendidikan, memotivasi mereka untuk bekerja lebih baik.

   - Budaya Organisasi: Budaya organisasi yang positif dapat menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif, serta meningkatkan kualitas komunikasi di antara anggota lembaga.

2. Hubungan Masyarakat Eksternal

Hubungan Masyarakat Eksternal melibatkan upaya menciptakan citra positif organisasi di mata masyarakat luar, seperti orang tua siswa, alumni, dan media massa. Hubungan masyarakat eksternal yang efektif dapat memperkuat citra institusi dan mempererat hubungan dengan komunitas. 

Salah satu aspek penting dari hubungan masyarakat eksternal adalah Hubungan Pers, yaitu hubungan yang dijalin dan dikembangkan dengan media untuk menjangkau masyarakat luas dan memperkuat citra serta kredibilitas lembaga pendidikan. Media yang digunakan untuk keperluan humas mencakup media internal yang ditujukan untuk mahasiswa, dosen, staf, dan orang tua/wali peserta, serta media eksternal yang ditujukan untuk masyarakat umum.

Selain itu, hubungan masyarakat eksternal juga melibatkan Hubungan dengan Pemerintah dan Hubungan dengan Masyarakat Lokal. Kerjasama dengan pemerintah dan masyarakat lokal sangat penting karena tanpa dukungan mereka, perkembangan lembaga pendidikan akan sulit tercapai.

Terakhir, Hubungan dengan Pemasok dan Hubungan dengan Pelanggan juga menjadi bagian dari manajemen hubungan masyarakat eksternal. Lembaga pendidikan perlu menjalin hubungan yang baik dengan pemasok untuk memastikan kebutuhan operasional terpenuhi, serta dengan pelanggan (orang tua siswa) untuk memastikan mereka mendapatkan layanan pendidikan yang memadai.

Kesimpulan: Pentingnya Kolaborasi dalam Manajemen Sekolah dan Masyarakat

Mengelola hubungan sekolah dengan masyarakat bukanlah tugas yang ringan, namun ini adalah tanggung jawab yang sangat penting. Kolaborasi yang baik antara sekolah dan masyarakat akan menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif dan berdaya guna bagi semua pihak. Oleh karena itu, setiap sekolah perlu memperhatikan dan terus mengembangkan manajemen hubungan masyarakat yang efektif, baik dalam lingkup internal maupun eksternal, untuk mencapai kesuksesan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun