Mohon tunggu...
luqman hakim
luqman hakim Mohon Tunggu... Freelancer - Be Better

Be Better

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perkara Nasib

7 Juni 2021   20:18 Diperbarui: 8 Juni 2021   07:04 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
all-free-download.com


Pada yang tak tersentuh mentari

Ia bangkit dengan menjadi lumut

Ia juga membuat lentera

Hanya demi memangsa

Pada yang tak tersentuh contoh dan didik

Ia bangkit menapaki jalan duri

Ada yang berujung luka tak terperi

Ada pula menebar air agar terhanyut

Tak sedikit yang mengorbankan kaki lain

Hanya demi terlindungi

Pada yang tak tersentuh air

Ia hanya memiliki daun duri

Berteman fatamorgana

Terkadang bertemu oase

Pada yang tak tersentuh akibat

Ia menjadi lupa pada kitab suci

Bermain dengan kitab perdata dan pidana

Menjadi dewa para durjana

Pada yang tak tersentuh rasa

Ia kadang datang dari ketiadaan

Apalagi dompet tak berisi

Penuh pun kadang tercuri

Pada yang tak tersentuh nasib

Ia telah tertulis

Kadang hanya tak menyadari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun