Mohon tunggu...
Luqman Fahd
Luqman Fahd Mohon Tunggu... -

Belajar menjadi travel writer. Pencari beasiswa pertukaran pelajar. Pecinta traveling dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mumpung di Australia, Makan Daging Kanguru Harus Dicoba (Part 9)

19 April 2016   23:37 Diperbarui: 19 April 2016   23:45 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

            Hah? Tadi aku sudah melihat suvenir dari bagian alat vital kanguru, sekarang mereka mau makan daging kanguru? Bukankah kanguru adalah hewan yang dilindungi?

            Nat membeli satu pak daging kanguru. Hmm, ya sudah, kita ikuti saja.

            Lalu, Kim dan Nat mengajakku ke Liquorland, sebuah toko yang menjual minuman beralkohol, masih terletak di dalam Albany Plaza. Aku hanya melihat-lihat, sedangkan Kim dan Nat memilih anggur yang tepat sebagai teman untuk makan malam.

Uniknya, di toko swalayan ini, Coles yang terletak di Albany Plaza, 38-56 Albany Highway, kasir manusia sudah digantikan oleh mesin kasir. Jadi, kita tinggal memindai barcode layaknya kasir di toko swalayan biasa, kemudian membayar harga barang yang kita beli. Apabila kita mengalami kesulitan, selalu ada petugas yang siap membantu.

[caption caption="Mesin kasir"]

[/caption]Kim dan Nat mengajakku mengelilingi kota, kali ini ke Dog Rock. Dog Rock adalah sebuah batu granit besar yang terletak di Middleton Road. Batu ini tampak seperti kepala anjing apabila dilihat dari sisi barat. Pemerintah setempat lalu mengecat bagian “leher”-nya agar mudah dilihat oleh pengunjung. Dalam suatu kesempatan lain, aku sempat berjalan kaki di sekeliling kawasan ini.

[caption caption="Dog Rock"]

[/caption]Malam harinya, Nat menghidangkan daging kanguru yang tadi kami beli. Rasanya seperti daging ayam dicampur dengan daging sapi. Salah satu daging terenak yang pernah aku makan, hehehe.

[caption caption="Daging kanguru"]

[/caption] Aku bertanya, apakah daging kanguru boleh dikonsumsi? Bukankah kanguru adalah hewan yang dilindungi?

            Nat menjawab, ya, memang kanguru adalah hewan yang dilindungi, tetapi ada peternakan kanguru yang dikhususkan untuk kebutuhan konsumsi. Daging kanguru juga tinggi protein dan rendah lemak.

            Pada kesempatan ini, aku memberikan oleh-oleh yang aku bawa dari Indonesia untuk keluarga host-ku. Aku membawakan gantungan kunci, kartu pos, stiker, dan buku tentang bahasa Indonesia. Aku juga mengajarkan mereka beberapa kosa kata bahasa Indonesia. Mereka sangat antusias saat aku mengajarkan bahasa Indonesia. Kami tertawa bersama apabila Kim dan Nat salah mengeja kata. Kim bilang, “It is difficult!” Ia kesulitan melafalkan huruf /c/, /j/, dan /ng/. Ini adalah salah satu quality time bersama keluarga host-ku yang paling mengesankan.

            Kalau Anda berkunjung ke Australia, jangan lupa makan daging kanguru, ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun