Mohon tunggu...
Luqman Ammar
Luqman Ammar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

العلم قبل القول و العمل

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Mengetahui Sejarah Ilmu Nahwu Bagi Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Arab

18 November 2023   23:24 Diperbarui: 18 November 2023   23:28 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Pentingnya Mengetahui Sejarah Ilmu Nahwu Bagi Mahasiswa Program Study Bahasa dan Sastra Arab”

Ibnu Rabbul Nuranja

Universitas Ahmad Dahlan

2300028023@webmail.uad.ac.id

Abstrak

               Bahasa Arab telah terukir sepanjang sejarah kitab para ulama. Manusia-manusia pilihan yang telah menukil Islam dan sumbernya. Meneruskan dan menyebarkan kepada seluruh umat sampai menjelang hari kiamat. Imam Syafi'l mengatakan, "Manusia menjadi buta agama, bodoh dan selalu berselisih paham lantaran mereka meninggalkan Bahasa Arab.” Sebuah ungkapan untuk menyadarkan ummat agar jangan mengesampingkan bahasa kebanggaan Islam. Seandainya Sang Imam menyaksikan sikap umat sekarang terhadap Bahasa Arab, tentulah keprihatinan beliau semakin memuncak. Bahasa Arab tidak sama dengan bahasa-bahasa lain yang menjadi alat komunikasi di kalangan umat muslim. Ragam keunggulan bahasa arab begitu banyak. Idealnya Umat Islam mencurahkan perhatian terhadap bahasa ini, baik dengan mempelajarinya untuk diri mereka sendiri atau pun memfasilitasi dan mengarahkan anak-anak untuk tujuan tersebut. Pada jaman dahulu bahasa arab sangat mendapatkan ruang di hati kaum muslimin. Keaslian dan ketajaman lisan dalam berbahasa menjadi salah satu indikasi keberhasilan orang tua dalam mendidik anaknya. Tidak ada alasan untuk terlena Justru sekarangiah saatnya untuk membesarkan harapan. Tidak ada kata sulit bagi orang yang dimudahkan Tidak ada yang berat bagi orang yang diringankan Kemampuan berbahasa adalah fitrah bagi manusia Tidak ada seorang pun yang tidak mengerti bahasa sekelilingnya. Kita hanya perlu lebih membiasakan diri. memperbanyak latihan dan menyabarkan diri. Dengan murni kehendak dan pertolongan-Nya saya memberanikan diri menyusun sebuah Artikel dengan judul Pentingnya Mengetahui Sejarah Ilmu Nahwu Bagi Mahasiswa Program Study Bahasa Dan Sastra Arab. Satu cabang ilmu tata Bahasa Arab yang wajib diketahui oleh para mahasiswa program study Bahasa dan Sastra Arab, para penyambut wasiat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam.

وَالنَّحْو أَوْلَى أَوْلا أَن يُعْلَا  -  إِذِ الْكَلَامُ دُونَهُ لَنْ يُفْهَمَا

"Ilmu nahwu selayaknya dipelajari terlebih dahulu, karena tanpanya makna suatu kalimat tidak dapat dipahami"

Kata kunci: Agama, Bahasa Arab [Bahasa kebanggan Islam], Komunikasi, dan Sejarah

 

Pendahuluan

Saudaraku sekalian, seakan telah menjadi kepercayaan yang sangat mengakar di kalangan sebagian Mahasiswa program study Bahasa dan Sastra Arab. Seolah menjadi fakta dalam perjalanan menuntut ilmu. Seperti doktrin kuat yang entah datang dari siapa dan dari mana asalnya. Bahwa ilmu nahwu adalah mimpi buruk para mahasiswa program study Bahasa dan Sastra Arab. Ilmu alat adalah pelajaran yang sangat sulit. Ilmu tata bahasa arab adalah momok bagi para pelajar agama sehingga mereka enggan mendekat terlebih mendalamnya. Baik diakui maupun tidak, inilah realita yang banyak terjadi hampir ini. Di mata sebagian mahasiswa program study Bahasa dan Sastra Arab, ilmu nahwu adalah sesuatu yang sangat tidak menyenangkan dan hampir mustahil untuk ditaklukkan. Bagaikan gunung terjal nan tinggi menjulang yang bahkan puncaknya pun tidak tampak, sehingga membuat mereka menyerah sebelum mencoba, kalah pasrah sebelum bertanding, bahkan mundur teratur sebelum garis start. Padahal, kenyataan yang sebenarnya adalah sangat berbanding terbalik dengan mitos-mitos dan hoax yang sama sekali tidak ada dasamya. Hakikatnya ilmu tata Bahasa Arab adalah surga bagi para mahasiswa program study Bahasa dan Sastra Arab, di dalamnya mereka bisa bermesraan dengan setiap huruf dan harakat. Dengannya, mereka bisa merasakan manisnya tiap tetes madu Bahasa dan Sastra Arab yang terindah di dunia. Dengannya, mereka bisa menyingkap mutiara-mutiara makna yang tersembunyi di balik setiap kata, frasa dan klausa. Dan dengan mendalaminya, mereka bisa menjadi tokoh-tokoh ilmuan yang akan dikenang sepanjang masa. Selama santri masih menganggap ilmu nahwu sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan, maka selama itu juga mereka tidak akan pernah mampu untuk memahami dan mendalaminya. Namun sebaliknya, ketika santri justru memandang ilmu nahwu sebagai sesuatu yang seru dan menyenangkan, maka tanpa disadari ia akan menjadi sahabat yang dirindukan, menjadi mainan yang mengasyikkan, bahkan tanpa dirasa mereka akan kecanduan dengannya. Oleh karena itu, ketika seseorang ingin menguasai ilmu nahwu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencintainya dari lubuk hati yang paling dalam, Kemudian memulai dengan menghafalkan matan - matan pokok dalam ilmu nahwu seperti jurumiah, imrithi, dan alfiyah. Lalu, sesering mungkin ia berusaha mempraktekkan kaidah-kaidah tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam percakapan maupun dalam membaca dan memahami kitab-kitab tafsir, hadits, fiqih dan lain-lain.

 

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan campuran. Yang dimana penelitian ini menggunakan latar belakang alamiah dengan tujuan menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan metode yang ada. Agar hasil penelitian dapat digunakan untuk menjelaskan fenomena yang ada maka perlu pendekatan dengan menggunakan teknik analisis yang dimana dalam hal ini dilakukan pendekatan penalaran kritis. Berikutnya teknik analisis penelitian ini melibatkan interpretasi dengan menggunakan pendekatan campuran [Mixed Method]. Jenis dan sumber data berasal dari buku literature dan kitab-kitab yang terkait secara induktif. Analisis secara induktif ini digunakan untuk menemukan kenyataan kenyataan jamak sebagai yang terdapat dalam data dan lebih dapat membuat hubungan peneliti dan responden menjadi eksplisit, dapat dikenal dan akuntabel.

 

Tujuan Penelitian

            Adapun tujuan dari penelitian ini di bedakan menjadi 2 tujuan, yaitu: Tujuan umum dan tujuan khusus

1,  Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa program study Bahasa dan Sastra Arab mengenai pandangan yang lurus dalam mengatasi masalah-masalah besar terkait sejarah Ilmu Nahwu dari masa ke masa

2. Tujuan khusus

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk:

a.  Memberikan sumbangan pemikiran mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab secara teoritis di dalam mempelajari atau mendalami terkait Sejarah Ilmu Nahwu dan kedudukannya

b.  Mengembangkan kecendrungan mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab untuk membaca sejarah Ilmu Nahwu secara bebas dan seluas-luasnya di waktu senggang hingga dapat menemukan nilai-nilai positif untuk hidupnya

c.  Melatih mahasiswa program study Bahasa dan Sastra Arab menarik kesimpulan dari sejarah Ilmu Nahwu teks-teks, puisi, maupun prosa dengan kesadarannya sendiri

Kesimpulan

            Setelah melalui pemaparan panjang di atas, kesimpulan dari hasil penelitian di atas adalah dalam aspek presensi belajar dan melakasanakan tugas sudah dapat dikatakan dengan baik, meskipun dengan bantuan teman akan lebih dapat di mengerti bersama-sama. Kemudian untuk kemampuan dalam belajar mahasiswa mengulang materi dan latihan soal. Suasana belajar yang positif lebih sering berdiskusi kumpul agar dapat belajar bersama. Selanjutnya adalah job dexcription Dosen dalam proses belajar yaitu, perencananaan instruksional mengacu kepada Metode Pembelajaran yang berlaku di [UAD] Universitas Ahmad Dahlan. Kemudian organisasi belajar menggunakan buku Sejarah Bahasa Arab [Ilmu Nahwu] sesuai wadah tersebut. Dosen maupun Ustadz rata-rata sudah bisa memberikan motivasi belajar, pemahaman materi maupun membantu dalam belajar. Untuk penilain di lihat dari kehadiran, dan juga tugas harian. Kemudian faktor yang mendukung proses belajar dari individu adalah adanya minat dalam belajar bahasa Arab. Kemudian faktor dari lingkungan adalah dari dorongan diri sendiri karena yakin dari diri sendiri, serta faktor dari strategi dan metode mahasiswa menanyakan kepada teman cyang sudah lebih dulu paham materi yang di ajarkan. Seterusnya Kesimpulan dari proses belajar efektif di [UAD] sudah efektif adalah bahwa dalam pembelajaran masih kurang dalam penggunaan bahasa Arab di lingkungan kampus sehari-hari. Hal itu akan lebih efektif apabila di rutinkan atau di wajibkan berbahasa di lingkungan kampus, karena dapat mendukung dalam hal memahami materi pelajaran. Sebagai bahan dan juga melatih kefasihan dalam berbahasa Arab.

Daftar Pustaka

Gus Yusuf Al-Baqir, Sepuluh Permasalahan Ilmu Nahwu, Ponpes Al-Fatah Temboro jatim, 2018

Prof. Dr. Raghib As-Sirjani, Ibnu Khaldun, Muqaddimah, Sebuah karya Mega-fenomenal dari cendekiawan muslim Abad Pertengahan, 2018

Kitab Al-jurumiyyah,  Al-Amsilah Tashrifiyah, Tasrifan tasrif kitab shorof, Qowa’idul Laffatil ‘Arabiyah

Syaikh Dzalaman bin Amru bin Sufyan bin Jandal bin Yu’mar bin Du’ali, Penggagas Ilmu Nahwu dan Pakar Tata Bahasa Arab, 2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun