Mohon tunggu...
Albert Soesilo
Albert Soesilo Mohon Tunggu... -

I live near beach. I love reading and writing, also learning anything.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Disguise (Seri Pertama)

2 Agustus 2011   04:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:10 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"No, not yet. But, I think that's not important."

"Kenapa? Kamu sungguh mau ninggalin ayahmu, Nick?"

"That's my dream, man. Bayangkan aku dari dulu ingin jadi seorang penulis. Aku ingin seperti Dee, Andrea Hirata, atau penulis-penulis lainnya. Aku ingin setiap buku yang kutulis mencerahkan setiap yang membaca. Menyemangati hidup mereka. Kamu lihat bagaimana sebuah cerita Naruto menyemangati jiwa-jiwa muda untuk mengejar impiannya."

"Sekarang penulis-penulis itu kumpul di acara ini. Bahkan penerbit besar juga ada. Kalau berhasil aku akan membangunkan impianku. Ayahku tak tahu itu. Ia hanya peduli dengan gelar dokternya."

"That's bullshit! Ibuku tetap mati kan?!"

"Nick, apa kamu juga ingin menjadi penulis seperti ibumu? Maaf kalau aku menyinggungnya."

Mata Nick berkaca-kaca. Walau kacamata kecil itu seperti menutupi jiwa Nick, namun Pete tahu kalau pertanyaan tentang ibu Nick membuatnya sedih.

"Nick, sorry. Aku tak bermaksud menyinggungmu....."

Nick memalingkan mukanya ke bawah. Tatapannya berpaling pada kehidupan di bawah kaki Paman Willie.

"Ehm...aku tak ke toilet dulu ya. Ngantuk, mau cuci muka."

"OK," balas Nick.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun