Pertama, hitung dulu seluruh pengeluaran wajib bulanan (termasuk pengeluaran wajib khusus, seperti biaya servis kendaraan, pajak kendaraan bermotor, pajak bumi dan bangunan dan sebagainya), sisanya gunakan untuk self-reward.
Kedua, menentukan besaran budget self-reward sejak awal
Begitu terima gaji langsung tentukan porsi untuk self-reward. Misalnya, alokasi 10% dari gaji.
Dari 10% itu, kamu juga boleh membaginya lagi jadi dua, misalnya 5% untuk self-reward dengan budget tidak terlalu besar, seperti mencoba kuliner hits, nonton bioskop, langganan layanan streaming dll. Sementara 5% lagi untuk self-reward yang butuh budget lebih besar, seperti beli gadget baru, nonton konser, staycation, travelling dll.
3. Alokasikan pendapatan untuk tabungan, investasi dan dana darurat
Kondisi ekonomi yang dinamis dan tidak pasti membuat masyarakat khawatir akan masa depan. Mengalokasikan sekitar 20% pendapatan untuk tabungan dan investasi serta mempersiapkan dana darurat berguna dalam mengurangi kekhawatiran tersebut.
Jangan lupa untuk memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko, kondisi keuangan dan pengetahuan mengenai investasi. Tidak disarankan mengikuti ajakan artis atau influencer untuk berinvestasi di instrumen tertentu. Kalau butuh saran investasi, lebih baik dengarkan pendapat atau analisis pakar investasi dan pasar modal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H