Kekuatan Kata-kata
Dulu, saya belum tahu kalau kata-kata bisa punya kekuatan yang sama bahkan lebih dahsyat dari sebutir peluru.Â
Namun, entah kenapa sejak masa peralihan dari anak-anak ke remaja, saya sering punya perasaan tak biasa pada kata-kata. Misalnya, ketika membaca, entah novel, puisi, cerpen atau apapun, saya bisa tiba-tiba berhenti di halaman, paragraf, kalimat bahkan kata tertentu untuk sekadar berimajinasi.Â
Saya sering penasaran bagaimana orang bisa menarik pembaca masuk dalam dunia imajinasi yang dia ciptakan melalui rangkaian kata dalam tulisannya.Â
Jika saya tidak bisa menciptakan dunia imajinasi yang demikian besar, setidaknya saya ingin tulisan-tulisan saya menjadi 'rumah', 'tempat berteduh' atau 'ruang aman', bukan hanya bagi saya tapi juga bagi pembaca. Doakan ya, semoga tulisan saya bisa seperti itu.
Mencatat Pengalaman Perempuan
Setiap perempuan punya ceritanya masing-masing. Yang menghalangi mereka untuk bercerita seringkali adalah rasa malu dan takut. Gimana gak malu dan takut kalau pengalaman perempuan sedikit-sedikit dibenturkan dengan kata 'aib dan 'tabu'?Â
Yang lebih menyedihkan dari pengalaman perempuan adalah ketika perempuan dijauhkan dari kesadaran dan dibungkam suaranya.Â
Perempuan yang mengalami, yang merasakan, yang terkena dampak, tapi dijauhkan dari kesadaran, seolah apa yang terjadi padanya adalah kodrat. Padahal apa yang disebut sebagai 'kodrat perempuan', sebagian besarnya adalah konstruksi sosial.Â
Mau dibilang sebagai aktivisme digital, tentu sangat jauh. Mau dibilang mengedukasi, siapa saya? Anggap saja tulisan saya sebagai curahan isi hati seorang perempuan yang suka galau dan overthinking.Â
***