Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dua Kali Masuk Nominasi dan (Masih) Merasa Belum Pantas

21 November 2022   15:40 Diperbarui: 21 November 2022   15:41 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

keterangan nomine Luna Septalisa-hasil tangyar dari microsite Kompasianival 2022
keterangan nomine Luna Septalisa-hasil tangyar dari microsite Kompasianival 2022

Sebagai penulis opini di Kompasiana, saya tidak ambil pusing sebetulnya apabila pemikiran saya dianggap mainstream atau medioker. Sangat mungkin kalau opini saya pernah diungkapkan oleh orang lain di suatu waktu dan tempat yang lain. Mungkin bahasa, cara dan gaya penyampaian kami saja yang berbeda, tapi intinya sama saja. Jadi, tidak ada alasan bagi saya untuk merasa superior, anti mainstream, unik dan spesial. 

Saya memang suka mengulas topik-topik yang kurang populer dan kurang mendapat perhatian, seperti topik lingkungan dan kesetaraan gender. Namun, saya menuliskannya bukan buat gagah-gagahan sok anti manstream. Alasannya sesederhana karena saya memang suka sama topiknya dan suka mempelajarinya lebih dalam. 

Sama ketika menulis berdasarkan topik pilihan (topil). Saya lebih suka menulis apa yang belum banyak dibahas oleh Kner lain. Misalnya, pada topil "50 Tahun Awet Muda". 

Alih-alih menulis kiat-kiat menjaga agar wajah tampak awet muda, saya lebih memilih menulis kritik tentang obsesi anti-aging yang menyulitkan dan tidak adil bagi perempuan. 

Alasannya bukan karena ingin terlihat anti mainstream, melainkan sudah banyak yang menulis kiat-kiat awet muda dan di internet juga mudah sekali ditemukan. Makanya, saya mau menulis yang lain tapi masih nyerempet-nyerempet topil. Udah itu aja sebenernya. 

Kalau dibaca dan diminati ya Alhamdulillah. Kalau tidak ya sudah. Bukankah setiap tulisan akan menemukan pembacanya? 

Menulis itu harusnya membuat bahagia. Dan yang membuat saya bahagia dalam menulis adalah ketika saya bisa menyuarakan pemikiran maupun keresahan secara jujur, bebas dan terbuka. 

Menemukan wadah yang memberi kesempatan untuk menyuarakan pemikiran dan keresahan, tanpa lewat proses seleksi, bisa berinteraksi dan bertukar pikiran dengan Kner lain saja, rasanya sudah membuat saya bersyukur. 

Mengejar title nomine atau juara kategori ini, itu, anu, hanya akan membuat saya stres dan tidak menikmati proses. Tidak perlu juga menulis hanya demi memuaskan ekspektasi orang lain. Selama saya tidak berbuat curang dalam menulis dan tidak menginjak-injak atau merugikan orang lain, berarti yang saya lakukan benar. 

Dua kali masuk nominasi Best in Opinion bukan berarti saya lebih baik dari yang tidak masuk nominasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun