Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

5 Hal yang Dibutuhkan untuk Mewujudkan Cashless Society

18 November 2022   12:46 Diperbarui: 18 November 2022   16:45 1195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
5 Hal yang Dibutuhkan untuk Mewujudkan Cashless Society (Gambar oleh Maria_Domnina dari Pixabay)

Secara garis besar, literasi keuangan yang paling penting untuk dikuasai adalah pengetahuan mengenai produk, layanan dan lembaga jasa keuangan, pengelolaan keuangan pribadi, investasi dan tabungan, yang kalau dijabarkan bisa bercabang kemana-mana. 

Seiring dengan berbagai kemudahan dalam bertransaksi, suatu hal yang juga perlu diwaspadai adalah meningkatnya konsumerisme. Siapa coba yang tidak tergoda dengan promo tanggal kembar? Siapa mampu menolak godaan big sale, diskon dan cashback? 

Tanpa literasi keuangan yang baik, masyarakat rentan terjebak pada gaya hidup konsumtif yang merugikan, mudah terjerat utang demi membeli gaya hidup dan mudah tertipu oleh investasi bodong yang mengiming-imingi kekayaan dalam waktu singkat. 

4. Pemerataan akses layanan keuangan atau perbankan

Salah satu upaya mewujudkan cashless society adalah akses layanan keuangan atau perbankan. Sebab, hampir semua transaksi digital, seperti belanja, isi ulang dompet digital, pembayaran tagihan rutin bulanan, pembayaran SPP, investasi sampai urusan bisnis, membutuhkan rekening bank. 

Sayangnya, di Indonesia baru 52% atau sekitar 104,84 juta penduduk dewasa yang sudah punya akun layanan keuangan pada 2021. Jumlah ini masih jauh dari capaian global yang pada 2021 sudah mencapai 76%. (3)

Proporsinya pun masih di bawah Bangladesh (53%), Zimbabwe (60%) dan India (78%). 

Bank Dunia juga mencatat sebanyak 48% atau 97,74 juta penduduk dewasa Indonesia yang tidak memiliki rekening bank (unbanked) dan hanya 2% penduduk yang memiliki kartu kredit serta 35% yang memiliki kartu debit. 

Akses layanan keuangan yang belum merata di Indonesia terkait erat dengan kondisi geografis dan demografi masyarakatnya yang beragam. 

Sulitnya akses layanan keuangan terutama dialami oleh perempuan, masyarakat pedesaan, masyarakat berpendidikan dan berpendapatan rendah serta disabilitas. 

5. Keamanan data konsumen 

keamanan data konsumen juga penting dalam mewujudkan cashless society-from pixabay
keamanan data konsumen juga penting dalam mewujudkan cashless society-from pixabay

Menggenjot pertumbuhan transaksi digital harusnya juga didukung dengan sistem perlindungan data yang baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun