Coba cari waktu luang untuk ngobrol-ngobrol santai dengan anak. Anak pasti senang kalau dia bisa mempercayai dan merasa nyaman bercerita apapun pada orangtuanya, termasuk soal cinta. Dengan demikian, orangtua jadi lebih mudah dalam mengarahkan dan memberi pemahaman pada anak.Â
4. Orangtua yang dapat mengenalkan batasan personal dalam pergaulanÂ
Anak bergaul atau suka pada teman lawan jenis itu wajar. Namun, anak juga perlu diberi pemahaman tentang batasan pribadi dalam pergaulan.Â
Misalnya, tidak boleh pegang-pegang tubuh temannya sembarangan. Apalagi pegang-pegangnya di bagian-bagian sensitif, seperti payudara dan area genital.Â
Temannya pun tidak boleh sembarangan pegang-pegang tubuhnya. Ajarkan anak untuk mampu bersikap tegas atas batasan pribadinya tapi tetap menghargai perasaan orang lain.
Hal ini sekaligus menghindarkan anak dari melakukan atau menjadi korban pelecehan seksual. Jangan salah, sekarang ini, anak-anak SD pun ada yang melakukan pelecehan seksual pada temannya.Â
Tidak percaya? Silakan googling.Â
Anak remaja yang sudah punya media sosial juga perlu diajarkan untuk menjaga batasan dirinya.Â
Misalnya, untuk tidak sembarangan memberikan informasi pribadi pada laki-laki yang mengajak kenalan melalui media sosial.
Sebab banyak kejahatan bertebaran di dunia maya. Mulai dari penipuan sampai KGBO (Kekerasan Gender Berbasis Online). Jangan sampai anak menjadi korban berikutnya.Â
PenutupÂ
Mengenal cinta monyet adalah bagian dari perkembangan anak di usia pubertas.Â
Komunikasi dan perhatian dari orangtua adalah hal penting yang dapat mendorong anak untuk mau bercerita secara terbuka tentang perasaannya. Jangan sampai anak takut bercerita karena biar bagaimana juga, lebih baik anak cerita pada orangtuanya daripada ke oranglain, apalagi yang hanya kenalan di medsos.Â