Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Apa yang Dibutuhkan Anak dari Orangtuanya Ketika Mengalami Cinta Monyet?

9 November 2022   14:53 Diperbarui: 11 November 2022   13:25 1127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi dua anak remaja yang pacaran-photo by Ron Lach from pexels

ilustrasi dua anak remaja yang pacaran-photo by Ron Lach from pexels
ilustrasi dua anak remaja yang pacaran-photo by Ron Lach from pexels

Baiklah, saya akhiri saja ya, sesi curcolnya. Sekarang mari masuk ke inti utama, apa sih yang dibutuhkan seorang anak dari orangtua ketika ia mengalami cinta monyet? 

1. Orangtua yang dapat menjadi sahabat dan pendengar yang baik

Jika orangtua ingin anak bersikap jujur dan terbuka perihal kisah cinta monyetnya, orangtua harus bisa memposisikan diri sebagai sahabat dan pendengar yang baik bagi anak.

Syukur kalau bapak ibu punya anak berkarakter ekstrovert yang lebih terbuka dan cenderung doyan ngomong. Tanpa dipancing terlalu banyak pun dia bisa cerita ngalor-ngidul ngetan-ngulon.

Coba kalau bapak ibu punya anak introvert kayak saya. Pendekatannya mesti ekstra hati-hati dan sabar. Salah sedikit saja, semua bisa ambyar. Boro-boro mau cerita, yang ada anak takut duluan.

2. Orangtua yang mampu memvalidasi dan menghargai perasaan anak

Jangan sekali-kali meledek anak ketika dia mengaku menyukai teman lawan jenis atau ketika ada teman lawan jenis yang menyukainya. 

Diledek orangtua sendiri itu sakit, lho, pak, bu. Lebih sakit dari ketika ditinggal doi pas lagi sayang-sayangnya. 

Selain didengar, anak juga butuh dihargai perasaannya. 

Mungkin lucu ya kedengarannya, anak kecil kok ngomongin cinta-cintaan. Namun, apapun yang anak rasakan itu valid. Dan merasa tertarik pada teman lawan jenis itu tidak salah. Jadi, tidak seharusnya diremehkan atau diabaikan. 

3. Orangtua yang dapat diajak berdiskusi secara sehat

ilustrasi seorang remaja putri sedang berdiskusi pada orangtuanya-photo by Julia M Cameron from pexels
ilustrasi seorang remaja putri sedang berdiskusi pada orangtuanya-photo by Julia M Cameron from pexels

Anak cenderung tidak suka dengan nasihat yang terdengar menggurui dan menghakimi. Mereka lebih suka kalau diajak ngobrol baik-baik atau berdiskusi secara sehat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun