Saya beberapa kali menulis dalam artikel yang lain bahwa industri fashion merupakan salah satu industri paling merusak lingkungan. Kalau Anda penasaran seberapa merusaknya industri fashion, Anda bisa baca di salah satu artikel saya berikut.Â
Alih-alih membeli baju setiap bulan, Anda bisa mengurangi intensitas pembelian baju, misalnya setiap 4 bulan, 6 bulan, setahun sekali atau hanya ketika hari raya Idul Fitri atau Natal dan Tahun Baru.Â
Belilah pakaian dengan bahan yang nyaman, tahan lama dan modelnya timeless sehingga tidak melulu harus mengikuti tren.Â
Anda juga bisa menerapkan cara circular fashion, seperti membeli pakaian di thrift shop, menjual kembali atau mendonasikan pakaian yang sudah tidak pernah dikenakan tapi masih layak pakai, memperbaiki jika masih bisa diperbaiki dan mendaur ulangnya menjadi barang lain.Â
Jika Anda berpikir bahwa untuk tampil gaya harus punya koleksi baju seabrek, dengan gaya hidup minimalis, hal itu tidak dibutuhkan. Asalkan Anda pintar memadu padankan koleksi baju atau fashion items yang Anda punya.Â
Akan lebih menguntungkan lagi kalau  Anda punya "must have item", seperti kemeja putih, kaos putih dan/atau hitam polos, blazer atau beberapa outer, denim (entah itu celana, rok atau jaket), black dress, sneakers putih karena fashion items tersebut mudah untuk dipadupadankan dengan apa saja dan hampir selalu cocok dipakai dalam segala kondisi.Â
Misalnya, kaos putih yang dipakai bersama celana jeans dan sneakers akan menciptakan gaya yang casual. Sementara kaos putih yang dipadukan dengan blazer, celana bahan dan sepatu high heels atau flat shoes akan membuat tampilan Anda terlihat lebih formal. Cari saja tutorial mix and match pakaian dengan berbagai gaya di internet kalau butuh referensi.Â
2. Minimalisme dalam konsumsi makanan dan minuman
Gaya hidup minimalis juga berarti suatu upaya untuk menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat dan bergizi seimbang.Â