Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Filisida Altruistik dan Pentingnya Kesehatan Mental bagi Seorang Ibu

26 Maret 2022   09:44 Diperbarui: 31 Maret 2022   03:08 1694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi ibu dan anak-photo by Kristina Paukshtite from pexels.com

Dengan segala kesulitan yang menimpanya itulah, ia tidak ingin anak-anaknya mengalami hal yang sama sehingga timbul pikiran bahwa kematian lebih baik bagi mereka.

Penutup

Artikel ini ditulis bukan untuk membenarkan tindak pembunuhan pada anak, melainkan untuk memberi sudut pandang lain yang selama ini jarang dibicarakan.

Seperti pada kasus Ibu Kanti di Brebes, kita jadi belajar bahwa trauma masa kecil akibat perlakuan orangtua atau orang dewasa di sekitarnya ternyata bisa terbawa sampai dewasa dan dilampiaskan kembali pada anak. Apalagi jika ia memiliki pasangan yang sama toksiknya dengan orangtuanya dan terjebak pada kondisi sosial-ekonomi yang buruk, seperti kemiskinan dan pengangguran. Ibarat api kecil disiram bensin.

Beban fisik dan psikis yang ditanggung seorang ibu, sejak hamil hingga melahirkan sudah berat. Mengurus anak, rumah tangga, pekerjaan (jika bekerja), bukan pula hal yang mudah.

Tanpa support system yang baik, kelelahan yang dialami seorang ibu bisa berpengaruh pada kesehatan fisik maupun mentalnya. Jika itu yang terjadi, siapa lagi pihak yang paling rentan jadi sasaran kekerasan bahkan pembunuhan kalau bukan anak sendiri? 

Referensi : 1, 2, 3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun